Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution membandingkan rasio produktivitas Indonesia atau ICOR (Implemental Capital To Output Ratio) Indonesia masih rendah. Bahkan, kalah dengan negara Asia Tenggara lainnya yaitu Vietnam.
Dia menerangkan, ICOR Indonesia masih tinggi sebesar 6,6 persen dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen.
Sedangkan rasio produktivitas Vietnam sebesar 4,6 persen, pertumbuhan ekonominya lebih dari 7 persen.
Artinya, makin rendah nilai ICOR membuktikan produktivitas dalam negeri makin tinggi, pertumbuhan ekonominya pun makin tinggi.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2019 Melambat
"Kalau bicara gampang, Vietnam pertumbuhan ekonominya 7 persen. Berarti ICOR nya 4,6 persen. Kita ICOR-nya 6,6 persen, tapi pertumbuhan ekonominya 5,1 persen," kata Darmin dalam sebuah diskusi di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Kendati demikian, Darmin melihat masih ada celah bagi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas. Terutama Indonesia yang masih bisa menggenjot investasi di sektor industri dan agrobisnis.
"Kita juga perlu mendorong di bidang ekspor," ucap dia.
Selain itu, Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menambahkan, untuk meningkatkan produksi diperlukan hilirisasi industri. Sehingga ia akan mendorong hilirisasi industri di sektor kehutanan dan kelautan.
"Hilirirasi kita kelihatannya kurang gegap gempita mendorong hilirisasi baik pertambangan, kehutanan dan kelautan," pungkas dia.
Baca Juga: Perang Dagang Ancam Pertumbuhan Ekonomi Global, Sri Mulyani: Waspada