Suara.com - PT PLN (Persero) diperkirakan mengalami kerugian hingga puluhan miliar menyusul listrik mati massal pada Minggu kemarin. Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter pribadinya pun menyindir hal tersebut.
Melalui akun @TofaGarisLurus, Mustofa menanyakan kepada warganet apakah ingin ikut berdonasi membantu PLN membayar kerugiannya yang ditaksir mencapai Rp 90 miliar.
"Yuk donasi untuk @pln_123 mau?" cuit Mustofa seperti dikutip Suara.com, Senin (5/8/2019).
Diketahui, Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN, Djoko Raharjo Abumanan menyebutkan jika PLN ditaksir mengalami kerugian hingga Rp 90 miliar akibat listrik mati massal untuk wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Minggu (4/8/2019) kemarin.
Baca Juga: Disemprot Jokowi, Plt Dirut PLN: Maaf Pak Prosesnya Lambat
Djoko berujar taksiran hingga rugi puluhan miliar itu dihitung berdasarkan potensi listrik yang bisa dijual PLN dalam keadaan normal atau tidak ada gangguan.
Ia mengatakan, PLN rata-rata bisa menjual 22 ribu Megawatt listrik per jam pada hari libur atau Minggu. Namun, pada saat gangguan Minggu (4/8) listrik yang disuplai oleh pembangkit di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten hanya sebesar 13.000 MW per jam.
Artinya, pasokan listrik tambahan yang disalurkan lewat transmisi yang mengalami gangguan, yakni sebesar 9.000 MW per jam, menjadi potential loss.
"Berarti hilang 9.000 MW. Hilang katakanlah 10 jam. Dikalikan Rp 1.000 (KwH). Kan rata-rata [tarif listrik] Rp 1.000 per kWh. Tapi itu kan hilangnya Megawatt," kata Djoko di kantor P2B Gandul, Cinere, Depok, Minggu (4/8/2019).
Djoko menghitung, jika 9.000 MW tersebut dikalikan 10 jam, atau total waktu listrik mati pada Minggu (4/8), ada potential loss sebesar 90.000 MW. Berdasarkan perhitungan itu rata-rata tarif per Kwh yang sebesar Rp 1.000, maka perkiraan kerugian bisa mencapai Rp 90 miliar.
Baca Juga: Baru 3 Hari Gantikan Sofyan Basir di PLN, Sripeni Disemprot Jokowi
"Rp 90 miliar minimal lost, rugi. Belum didendain tadi kalau ada kompensasi," ujar Djoko.