Disemprot Jokowi, Plt Dirut PLN: Maaf Pak Prosesnya Lambat

Senin, 05 Agustus 2019 | 12:17 WIB
Disemprot Jokowi, Plt Dirut PLN: Maaf Pak Prosesnya Lambat
Presiden Joko Widodo di kantor pusat PLN. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani menyampaikan permintaan maafnya di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantor pusat PT PLN (Persero) Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Permintaan maaf tersebut menyusul pemadaman massal di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sejumlah daerah lain di Pulau Jawa selama lebih dari 8 jam, Minggu (4/8/2019).

"Atas nama direksi kami mohon maaf atas kejadian hari Minggu 4 Agustus 2019," ujar Sripeni.

Baca Juga: Baru 3 Hari Gantikan Sofyan Basir di PLN, Sripeni Disemprot Jokowi

Kepada Jokowi, Sripeni pun menjelaskan awal mula terjadinya pemadaman listrik massal. Ia menuturkan, hal tersebut terjadi karena masalah di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang.

Kata dia, sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua sistem, yaitu sistem utara dan selatan. Selanjutnya, masing-masing dari sistem itu terdapat dua sirkuit atau jaringan, sehingga total ada empat jaringan. Adapun yang terjadi masalah yakni di jaringan utara.

"Jadi di utara, Ungaran, Pemalang pertama terjadi gangguan pada pukul 11.48 WIB, kemudian sirkuit, jadi terjadi gangguan, dua line terjadi gangguan," ujar Sripeni.

Ia pun mengakui proses penanganan pemadaman listrik yang terjadi di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sejumlah daerah lain di Pulau Jawa selama lebih dari 8 jam berjalan lambat.

"Kami mohon maaf pak prosesnya lambat, kami akui prosesnya lambat," kata Sripeni.

Baca Juga: Jokowi Murka ke Direksi PLN : Bapak Ibu kan Orang Pinter, Kok Drop?

Sebelumnya, dengan raut yang emosi, Jokowi mengatakan kedatangan dirinya ke kantor pusat PLN untuk mendengarkan langsung terjadinya pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI