Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini menyambangi kantor pusat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN imbas dari padamnya listrik yang terjadi di Pulau Jawa.
Presiden Jokowi menyambangi kantor pusat PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada pukul 09.00 WIB.
Dalam kunjungannya, Presiden meminta penjelasan dari Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani menyusul pemadaman massal di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sejumlah daerah lain di Pulau Jawa selama lebih dari 8 jam pada Minggu (4/8/2019).
Namun, bukan jawaban yang mencerahkan yang didapat Jokowi, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani yang baru beberapa hari menjabat Plt Dirut menggantikan Sofyan Basir yang terbelit masalah di KPK malah memberikan jawaban yang berbelit-belit.
Baca Juga: Jokowi Emosi Mati Lampu Massal: Konsumen Sangat Dirugikan
"Penjelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya bapak ibu semuanya ini kan orang pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian, sehingga kita tahu sebelumnya," ujar Jokowi yang nampak geram ke jajaran direksi PLN.
Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut jika PLN tidak melakukan kalkulasi sehingga tidak bisa mengantisipasi kejadian pemadaman listrik massal.
"Kok tahu-tahu drop, itu artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kira semuanya," tandasnya.
Hingga saat ini, padamnya listrik masih dialami beberapa daerah di Jakarta. Seperti daerah area PLN Menteng masih alami gangguan pemadaman listrik.
Berdasarkan data situs Peta Listrik Jakarta pelita.plnjaya.co.id pada pukul 08.00 WIB sebanyak 86 wilayah di Jakarta masih alami padam listik.
Baca Juga: Presiden Jokowi Marah, PLN Tak Belajar dari Pemadaman Tahun 2002
86 wilayah tersebut berada di area PLN Menteng dan Bandengan, seperti Jalan Raya Daan Mogot yang berada di Area PLN Bandengan.