Suara.com - Harapan bisa selesainya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China pupus. Kedua pihak pesimistis untuk mencapai sebuah kesepakatan dalam perundingan.
Seperti dilansir Reuters, Presiden AS Donald Trump berpikir China mungkin tidak ingin menandatangani kesepakatan perdagangan sampai setelah pemilihan presiden AS 2020.
Dengan harapan bahwa China kemudian dapat menegosiasikan persyaratan yang lebih menguntungkan dengan presiden AS yang berbeda.
"Saya pikir mungkin China akan mengatakan mari kita tunggu dan lihat apakah salah satu dari orang-orang ini yang memberikan Amerika Serikat, mari kita lihat apakah salah satu dari mereka bisa terpilih," ujar Trump.
Baca Juga: Demi Karier, Model Ini Sembunyikan Identitas sebagai Pendukung Donald Trump
Terlebih lagi, tempat perundingan kedua negara maju ini dipindah dari awalnya di Beijing menjadi di Shanghai.
Sebelumnya, Trump dan Presiden China Xi Jinping setuju pada KTT G20 bulan lalu di Osaka, Jepang untuk memulai kembali perundingan perdagangan yang mandek pada Mei, setelah Washington menuduh Beijing mengingkari bagian-bagian utama dari rancangan perjanjian gagalnya pembicaraan yang mendorong tarif AS yang tinggi sebesar 300 miliar dolar AS barang-barang China.
Trump mengatakan setelah pertemuan Osaka, ia tidak akan mengenakan tarif baru 300 miliar dolar AS terhadap produk impor China dan akan meringankan beberapa pembatasan AS pada produk Huawei jika China setuju untuk melakukan pembelian produk pertanian AS.