Donald Trump Tolak Bebaskan Tarif Suku Cadang Mac Pro untuk China

Senin, 29 Juli 2019 | 07:42 WIB
Donald Trump Tolak Bebaskan Tarif Suku Cadang Mac Pro untuk China
iMac Pro. [Apple]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Apple ingin menghindari membayar tarif tambahan jika Presiden Donald Trump meningkatkan perang dagang terhadap China.

Presiden Jokowi berfoto bersama Presiden AS Donald Trump di sela acara KTT G20 Osaka. [Dok. Biro Pers Setpres]
Presiden Jokowi berfoto bersama Presiden AS Donald Trump di sela acara KTT G20 Osaka. [Dok. Biro Pers Setpres]

Dilansir dari CNN Business, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia menolak membebaskan tarif suku cadang untuk produk Mac Pro. Nantinya, perakitan Mac Pro akan berlangsung di Texas.

Amerika Serikat mengusulkan tarif 25 persen untuk barang-barang China senilai 300 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Tarif ini akan berlaku bagi berbagai produk termasuk laptop, video game, baterai dan produk lainnya. Perusahaan teknologi mengatakan tarif ini akan meningkatkan biaya bagi konsumen dan menutup kesempatan mereka dalam meraup laba.

Perusahaan teknologi khawatir perang dagang bisa menyebabkan kenaikan tarif lebih besar bagi China. Oleh sebab itu,sebagian perusahaan meminta Donald Trump untuk memberikan pengecualian produk agar tidak dikenai tarif.

Baca Juga: Hari Penutupan GIIAS 2019, Ini 5 Hal Seru Buat Pengunjung

Dalam pengajuan proposal kenaikan tarif administrasi, para perusahaan seperti Apple, Dell Technologies, HP, Intel, Microsoft, Sony dan Nintendo meminta agar produk mereka diberi pengecualian dari daftar barang yang akan dikenakan tarif.

Pada hari Jumat (26/7/2019), Presiden Trump mengatakan ingin "Membangun pabrik di Amerika Serikat bukan di China". Ia akan mengulangi ancaman tarif namun berjanji untuk menyelesaikan pengecualian tarif kepada Apple.

Trump mengatakan kepada Tim Cook, CEO Apple, "Lelaki yang sangat saya sukai dan hormati Tim Cook, kami akan menyelesaikannya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI