Garuda Akhirnya Buka Suara Soal Isu Bakal Bangkrut

Jum'at, 26 Juli 2019 | 20:03 WIB
Garuda Akhirnya Buka Suara Soal Isu Bakal Bangkrut
Ilustrasi: Pesawat Garuda Indonesia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menepis isu perseroan bakal mengalami kebangkrutan. Emiten berkode GIAA ini menegaskan, kondisi perusahaan mulai dari operasional hingga keuangan masih dalam baik.

Untuk diketahui, isu maskapai pelat merah bangkrut itu setelah perseroan dinyatakan masih mengalami kerugian pada tahun buku 2018.

"Berita yang sebelumnya terdengar menakutkan Garuda akan bangkrut, saya sampaikan tidak ada," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Fuad Rizal di Kantor Garuda Pusat, Kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (26/7/2019).

Fuad menuturkan, tepisan kebangkrutan ini dibuktikan dengan masih percaya pihak perbankan dalam memberikan fasiltas pinjaman. Selain itu, sambungnya, investor asing juga masih percaya terhadap kinerja perusahaan.

Baca Juga: Garuda Akui Capaian Laba Kuartal I 2019 Karena Naikkan Tarif Tiket

"Perbankan mendukungkami, sampai hari ini tak ada perbankan yang membatalkan," tutur dia.

Tak hanya itu, tambah Fuad, maskapai berlogo Garuda biru juga tak pernah menunggak pembayaran pinjaman kepada pihak kreditur.

"Semua pembayaran kepada kreditur selalu tepat waktu," ucap dia.

Sebelumnya, berdasarkan materi paparan publik di keterbukaan, maskapai berlogo garuda biru ini melaporkan kerugian 175 juta dolar AS atau setera Rp 2,4 triliun (1 dolar AS = Rp 14.000) pada tahun 2018.

Jumlah laba tersebut sangat jauh berbeda dibandingkan yang disajikan Garuda sebesar 5 juta dolar AS pada tahun buku 2018.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Garuda Indonesia Bukan Untung, Tapi Rugi Rp 2,4 Triliun

Selain itu, perbedaan yang besar juga terjadi pada pendapatan bersih lain-lain dari yang sebelumnya 278,8 juta dolar AS menjadi 38,9 juta dolar AS atau berubah 239,9 juta dolar AS.

Sedangkan, kentungan selisih kurs hanya berubah 100 ribu dolar AS, dari 28,1 juta dolar AS menjadi 28 juta dolar AS.

Pada sisi piutang lain-lain juga turun jauh, sebelumnya Garuda mencatatkan piutang lain-lain sebesar 280,8 juta dolar AS menjadi 16,7 juta dolar AS.

Sehingga, dengan turunnya piutang tersebut mempengaruhi total aset yang dimiliki Garuda dari 4.371,7 juta dolar AS jadi 4.167,6 juta dolar AS.

Sementara, total Liabilitas juga turun 24 juta dolar AS menjadi 3.437 dolar AS. Dari sisi Ekuitas atau modal juga alami penurunan 180 juta dolar AS menjadi 730,1 juta dolar AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI