Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan pernah diundang Menko Perekonomian Darmin Nasution terkait menambah layanan PT Pos Indonesia. Adapun penambahan layanan untuk penyimpanan uang atau Bank.
"Dulu dua tahun lalu menko perekonomian menginisiasi memanfaatkan PT Pos sebagai tempat penyimpanan seperti bank, tapi hanya tabungan tidak boleh memberikan kredit," ujar Menkominfo Rudiantara di Kementerian Perdagangan, Kamis (25/7/2019).
Menurutnya, layanan tersebut belum terealisasi hingga saat ini. Kemenkominfo sebagai regulator turut mendukung transformasi bisnis PT Pos untuk meningkatkan layanan. Pasalnya Pos Indonesia memiliki kelebihan yaitu memiliki cabang yang banyak di Indonesia. Sehingga memudahkan masyarakat untuk menyimpan uang.
"PT Pos ada dimana-mana kantornya di pelosok banyak jadi masyarakat menabung mudah, Tapi itu leadnya di kemenko perekonomian," tambahnya.
Baca Juga: Model Bisnis PT Pos Indonesia Ketinggalan Zaman, KemenBUMN: Kita Ubah
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal merombak model bisnis PT Pos Indonesia (Persero). Pasalnya, saat ini model bisnis PT Pos sudah ketinggalan zaman dengan surat menyurat.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, pihaknya bakal mengedepankan bisnis jasa pengiriman paket. Saat ini, Fajar mengaku sedang membuat peta jalan atau roadmap terkait perubahan model bisnis PT Pos tersebut.
"Pertama kita buat roadmapnya, transformasi. PT Pos itu yang penting ubah bisnis modelnya. Selama ini surat, dia harus berubah jadi paket. Kemudian dia harus ubah bisnis model keseluruhan, anak usahanya, SDM-nya, keuangannya. Mumpung masih laba, kita ubah," ujar Fajar saat ditemui di Hotel Pullman Jakarta, Rabu (24/7/2019).