Bahas Inflasi, Wapres JK Kumpulkan Menteri Hingga Kepala Daerah di Hotel

Kamis, 25 Juli 2019 | 12:11 WIB
Bahas Inflasi, Wapres JK Kumpulkan Menteri Hingga Kepala Daerah di Hotel
Rakornas inflasi. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, hari ini membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Pengendalian Inflasi 2019 di Grand Sahid Jaya, Jakarta. Rakor ini digelar membahas pengendalian inflasi di taraf nasional dan daerah.

Dalam Rakor, turut hadir Menteri ekonomi kabinet kerja, Gubernur Bank Indonesia, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kepala Daerah di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Wapres Jusuf Kalla mengibaratkan inflasi seperti tekanan darah. Ia menerangkan, jika inflasi naik maka akan berefek negatif seperti daya beli akan turun.

"Inflasi seperti tekanan darah, inflasi tinggi kita akan pingsan, kalau inflasi rendah kita juga pusing bisa pingsan. Jadi tekanan darah yang bagus tengah-tengah, tapi deflasi pingsan, tapi kalau tak ada inflasi juga tak bagus karena tak semangat," kata Jusuf Kalla.

Baca Juga: Kepala BPS: Diskon Tarif Pesawat LCC Bisa Turunkan Inflasi

Maka dari itu, Jusuf Kalla meminta kepada kepala daerah yang hadir agar bersinergi dengan Gubernur Indonesia untuk menjaga inflasi di kisaran yang ditargetkan pemerintah.

"Jadi Bapak-bapak, Gubernur (kepala daerah) menjaga harmoninya ini kenapa, karena untuk menjaga bagaimana terjadi keseimbangan itu pentingnya sinergi," tutur dia.

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menambahkan, kehadiran Wakil Presiden merupakan komitmen pemerintah untuk mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil.

Menurutnya, Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) mengatakan, inflasi pada 2019 masih terjaga.

"Pada tahun kemarin inflasi sedikit di atas 3 persen, yaitu 3,13 persen (yoy). Dan hingga Juni 2019 inflasi mencapai 3,28 persen. Angka ini masih di bawah target pemerintah yang sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen," ucap Darmin.

Baca Juga: Harga Cabai, Perhiasan Hingga Gaji PRT Naik, Jadi Biang Kerok Inflasi Juni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI