Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyambut positif kesepakatan berbagi sistem informasi pasar kerja yang dicapai dalam pertemuan Indonesia - Malaysia Thailand-Growth Triangle (IMT - GT). Dengan kesepakatan secara online tersebut, maka Indonesia dan dua negara ini diharapkan dapat meningkatkan tenaga kerja kompetitif, mobilitas tenaga kerja, dan efisiensi pasar kerja, dalam memperkuat konektivitas tenaga kerja.
"Pertukaran informasi pasar kerja akan membantu ketiga negara dalam mengisi pasar kerja sub regional, sehingga migrasi pekerja akan tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja," kata Direktur Pengembangan Pasar Kerja Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Roostiawati, usai mengikuti Technical Meeting IMT - GT : Labour Market Information Portal Workshop, di Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Pertemuan tersebut dihadiri para pejabat Center for IMT - GT Subregional Cooperation (CIMT), yakni Balamurugan Ratha Krishnan (Deputy Directour); Purwaning Putri (Senior Project Cordinator); Robita Robinson (Project Cordinator); dua delegasi dari Thailand Witthusak Pathomsart (Senior Labour Specialist); Winai Mayomthong (Expert to Information and Communication), dan 30 peserta dari perwakilan disnaker beberapa provinsi di Indonesia.
Roostiwati menjelaskan, kesepakatan yang dicapai dalam technical meeting minus delegasi Malaysia tersebut adalah untuk menindaklanjuti pertemuan IMT - GT sebelumnya di Kelantan, Malaysia, di tahun ini juga. Berbagi informasi pasar kerja dalam dua bahasa dijadikan sebagai dasar perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI), yang bermobilisasi di ketiga negara tersebut.
Baca Juga: AWS Beri Pelatihan Cloud Computing bagi 400 Instruktur BLK Kemnaker
"Kita sudah berkomitmen untuk berbagi informasi pasar kerja dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan Inggris," ujar Roostiawati.
Menurutnya, sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan sharing di sektor pariwisata (tourism blue), khususnya untuk jabatan-jabatan yang sudah dikenal di ASEAN.
"Kita sudah siap sharing data statistik angkatan kerja, terkait demand, dari jabatan apa saja, supply kita dimana saja. Kita tinggal tunggu kesiapan Thailand, kapan versi bahasa Inggris ada, " ujar Roostiawati, yang juga Ketua CIMT.
Ia menambahkan, selanjutnya IMT - GT akan membuat action plan informasi pasar kerja dua bahasa di sektor pariwisata.
"Harus ada timeline, karena kesepakatan dua bahasa ini sudah disepakati pada pertemuan di Kelantan kemarin, " ujarnya.
Baca Juga: Kemnaker Tingkatkan Kualitas SDM melalui Pendidikan Vokasi
IMT - GT merupakan kerja sama ekonomi sub regional, yang terbentuk sejak 1993 dan sangat strategis dalam peningkatan perekonomian wilayah perbatasan antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand.