Suara.com - PT Bank Central Asia Tbk mencatat perolehan laba pada paruh pertama 2019 sebesar Rp 12,9 triliun. Laba tersebut naik 12,6 persen dibandingkan periode yang saham tahun lalu sebesar Rp 11,4 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, perolehan laba ditopang dari peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya sebesar 16,1 persen dari Rp 29,5 triliun menjadi Rp 34,2 triliun pada semester I 2019.
"Jika dirinci, pendapatan bunga bersih naik 13,5 persen (yoy) jadi Rp 24,6 triliun, sementara pendapatan operasional lainnya tumbuh 24,5 persen (yoy) jadi Rp 9,6 triliun," kata Jahja dalam konferensi pers di Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Selain itu, Jahja juga membeberkan kinerja kredit BCA pada paruh pertama 2019 meningkat 11,5 persen menjadi Rp 565,2 triliun.
Baca Juga: BCA: Mobile Banking Aman, Tapi Sebaiknya Jangan Pakai VPN Gratis
Ia merinci, total kredit tersebut terdiri dari kredit korporasi tumbuh 14,6 persen menjadi Rp 219,1 triliun dan kredit komersial & UKM sebesar Rp 189 triliun atau tumbuh 12,5 persen. Sedangkan, kredit konsumer juga meningkat 6,4 persen menjadi Rp 152 triliun.
"Pada portofolio kredit konsumer, kredit beragun properti tumbuh 11,2 persen (yoy) menjadi Rp 90,7 triliun. Kredit kendaraan bermotor turun 1,5 persen (yoy) menjadi Rp 48,2 triliun dipengaruhi penurunan pembiayaan kendaraan roda dua," tutur Jahja.
Sementara itu, Jahja menambahkan, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 5,9 persen menjadi Rp 510,4 triliun pada paruh pertama 2019.
Rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit terhadap DPK pada semester I tahun ini masing-masing sebesar 23,6 persen dan 79 persen.
"Radio kredit bermasalah (NPL) berada di level yang dapat ditoleransi sebesar 1,4 persen," pungkas dia.
Baca Juga: Ingin ke Negeri Kanguru? Lihat BCA Australia Travel Fair Dulu