Suara.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Moenardji Soedargo mengatakan, ekspor karet pada periode Januari hingga Juni 2019 turun hingga 200 ribu ton. Menurutnya menurunnya ekspor karet karena kurangnya bahan baku.
Hal tersebut diungkapkan setelah menghadiri rapat koordinasi (rakor) karet bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
"Ekspor karet kita Januari sampai Juni itu turun 200 ribu ton," ujar Moenardji di Kemenko Perekonomian, Rabu (24/7/2019).
Moenardji menerangkan, untuk menangani sulitnya bahan baku karet pihaknya saat ini sedang mendiskusikannya dengan pemerintah.
Baca Juga: Pelaku Industri Karet dan Plastik di Seluruh Dunia Bakal Kumpul di Sini
Menurutnya di tahun 2018 sudah mengalami penurunan bahan baku, namun baru dirasakan dampaknya mulai awal tahun 2019.
"Sejak tahun ini sudah terasa belum musim gugur daun kenapa sudah turun pendapatannya. Kurangnya itu saja yang kita alami sejak awal tahun," tuturnya.
Kemudian Moenardi menerangkan meski bahan baku karet menurun tidak berdampak kepada harga karet.
Negara tetangga seperti Thailand mengalami hal yang sama ekspor karet pada bulan Januari hingga Mei menurun akibat tekanan pasar global.
"Aneh ya, tidak ada barang harga tidak naik, makanya ini market ini kenapa sih. Kalaupun demand katanya penjualan automobile sales turun, memang yang pakai ban hanya pabrik mobil baru, mobil yang lama kan tetep jalan," terangnya.
Baca Juga: Sandiaga: Sawit Anjlok, Karet Anjlok, Pendapatan Petani Rendah