Dikabarkan Bangkrut, Ini Penjelasan PT Pos Indonesia

Senin, 22 Juli 2019 | 14:15 WIB
Dikabarkan Bangkrut, Ini Penjelasan PT Pos Indonesia
PT Pos Indonesia mulai berinovasi digital. (Sumber: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pos Indonesia (Persero) dikabarkan menuju ruang kebangkrutan. Kabar ini menyeruak setelah cuitan anggota Komisi IV Rieke Diah Pitaloka yang menegur Kementerian BUMN terkait PT Pos yang terancam kebangkrutan.

Bahkan, Rieke menuding PT Pos telah meminjam uang ke bank untuk membayarkan gaji pegawainya.

Lantas apakah kondisi PT Pos memang seperti yang digambarkan Rieke?

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Benny Otoyo menegaskan semua pernyataan tersebut tidak benar. Menurutnya, PT Pos tak sampai pinjam ke bank untuk membayarkan gaji pegawainya.

Baca Juga: PT Pos Indonesia Terancam Bangkrut, GP Ansor Singgung Gaji Karyawan

"Kami perlu Modal untuk mendanai operasi, mendanai tagihan dan lain-lain. Modal kerja itu dipinjam dari bank. Pinjaman ini unpledge, artinya tidak ada aset yang siagunkan. Membayar gaji termasuk dalam biaya operasi. Tapi bukan pinjam uang untuk bayar gaji. Intinya tak akan ada bank yang mau memberi pinjaman untuk tujuan bayar gaji," kata Benny dalam keterangannya, Senin (22/7/2019).

Benny mengungkapkan, perputaran uang di PT Pos dalam sebulan sekitar Rp 20 triliun. Selain itu, Perusahaan juga sedang melakukan transformasi bisnis meliputi semua lini bisnis untuk menghadapi distrupsi.

Benny juga membantah PT Pos sedang diujung kebangkrutan. Ia pun menyebut bahwa kondisi dalam perseroan sedang baik.

Buktinya, sambungnya, mulai dari peringkat korporat dengan nilai A-, peringkat Medium Term Note (MTN) atau utang A-, semua hutang lancar, Hak karyawan tak tertunda serta kenaikan gaji terus diterapkan, hingga semua aset terkendali dan tak ada yang diagunkan.

"Selain itu, Pendapatan bersumber dari APBN, masih bisa layanan pos universal 6 hari per minggu, Turn over jasa keuangan sekitae Ro 20 triliun per bulan, tak ada PHK, dan BPJS serta iuran pensiun dibayar lancar tak ada tunggakan," pungkas Benny.

Baca Juga: Pos Indonesia Disebut Akan Bangkrut, Ferdinand: Management Tak Bisa Mikir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI