Suara.com - Instruktur merupakan titik sentral pelaksanaan pelatihan. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendorong balai latihan kerja (BLK) dan instruktur BLK agar lebih familiar mengoperasikan teknologi dan infromasi.
Adapun tujuan BLK dan instruktur BLK adalah untuk mengembangkan metode pelatihan yang lebih berkualitas dan aksesibel.
"Ini menjadi tantangan kita bersama, tentang bagaimana orang bisa belajar dari mana saja, tanpa terbatas ruang dan waktu," kata Staf Ahli Menaker Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional, Suhartono, saat membuka Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) VII Tahun 2019 Tingkat Regional Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/7/2019) malam.
Tono menyebut, masyarakat Indonesia saat ini, khususnya generasi milenial semakin melek teknologi. Poling Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada April 2019,menyebutkan, 171,17 juta jiwa atau sekitar 64 persen penduduk Indonesia sudah terhubung ke internet.
Baca Juga: Hadapi Industri 4.0, Kemnaker Perkuat Peranan Instruktur di BLK
Dengan banyaknya pengguna internet, ia berharap, BLK dan instruktur BLK mampu membuat inovasi metode pelatihan, agar upaya percepatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia dapat tercapai.
"Belajar dan berlatih secara konsisten terhadap perubahan yang terjadi saat ini, adalah suatu hal yang mutlak harus dilaksanakan," kata Tono.
Secara khusus, ia menilai, instruktur merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pelatihan. Oleh karena itu, pembinaan terhadap instruktur perlu ditingkatkan untuk mewujudkan instruktur yang kompeten, profesional, dan mampu menghasilkan tenaga kerja siap kerja.
Adapun salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, inovasi, dan kreativitas instruktur BLK adalah kompetisi antar instruktur.
"Kompetisi juga akan memotivasi instruktur dalam meningkatkan kompetensinya, baik secara individu maupun kedinasan, sehingga mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja secara nasional," ujarnya.
Baca Juga: Kemnaker Siapkan Pelatihan Perhotelan dan Kapal Pesiar di Lombok Timur
Sementara itu, Plt. Kepala BBPLK Bandung, Tuti Haryanti, menjelaskan, KKIN VII Tahun 2019 Tingkat Regional Jabar diikuti 86 instruktur BLK UPTP Kemnaker, UPTD, LPK swasta, dan training centre industri se-Jabar. Kompetisi tersebut berlangsung pada 21 - 25 Juli 2019.