Dilarang Impor Minyak Iran, Kilang Turki Beralih Ke Rusia

Senin, 22 Juli 2019 | 08:30 WIB
Dilarang Impor Minyak Iran, Kilang Turki Beralih Ke Rusia
Ilustrasi kilang minyak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan minyak negara Azerbaijan kini beralih ke Rusia untuk memasok kilang baru senilai 6,3 miliar dolar AS yang dibangun di Turki. Hal tersebut dilakukan karena salah satu pemasoknya Iran mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (22/7/2019), Kepala Eksekutif, Mesut Ilter dari perusahaan kilang minyak di Turki Star Refinery di pantai Aegean setuju untuk membeli 1 juta ton minyak mentah sekitar sepersepuluh dari proses tahunan.

"Jika tidak ada batasan, kami akan membeli minyak mentah dari Iran," katanya serta menambahkan bahwa kilang dapat membeli minyak darimana saja selama modelnya mendukung.

Presiden Donald Trump tahun ini mengakhiri keringanan yang memungkinkan beberapa negara termasuk Turki untuk terus mengimpor minyak dari Iran. Turki telah lama menentang sanksi AS terhadap Iran melalui Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Baca Juga: Jokowi Tegur Menteri BUMN dan ESDM, JK: Kita Harus Bangun Kilang Minyak

State Oil dari Azerbaijan atau Socar mulai mengoperasikan kilangnya 200 ribu barel per hari pada bulan Oktober. Membantu memenuhi kebutuhan yang semakin besar dari Turki untuk bahan bakar olahan setelah membatasi impor.

Ilter menambahkan Turki akan memangkas impor dieselnya menjadi 40 persen dari permintaan tahunan dari 60 persen berkat kilang baru. Bersama Tupras dinilai dapat memenuhi permintaan bahan bakar untuk jet domestik bahkan ketika bandara baru Istanbul mencapai kapasitas penuh.

Namun ke depannya permintaan produk minyak akan berpusat pada petrokimia daripada transportasi.

"Kami telah membangun kilang ini mengingat dinamika jangka panjang Turki dan kebutuhan petrokimia," tuturnya.

Baca Juga: Awal 2019, Kilang Minyak Terbesar di Malaysia Segera Beroperasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI