Suara.com - Presiden Director Iida Group Holding, Yoichi Nishikawa yang merupakan investor asal negeri Sakura Jepang, yang bergerak di bidang pembangunan rumah dengan teknologi tahan gempa menemui Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah.
Lida Group Holding diketahui merupakan perusahaan developer berbasis di Shinjuku Tokyo, Jepang. Perusahaan tersebut menaungi enam perusahaan lainnya, yaitu Hajime Construction, Co.,Ltd., Iida Sangyo Co., Ltd., Touei Housing Corporation, Tact Home Co., Ltd., Arnest One Corporation, Id Home Co., Ltd.
Di Indonesia, perusahaan itu dengan bendera PT Iida Group Holding, melalui Iida Sangyo Co. Ltd., mengandeng PT Propenas Griya Utama (anak perusahaan Perum PERUMNAS) membentuk PT Perumnas IIDA Group, dengan target membangun 100.000 unit rumah per tahun di Indonesia.
Perusahaan tersebut juga telah membentuk PT Ione Home di Jl. TGH Lopan Kediri, Lombok Barat, dengan target membangun rumah tahan gempa di tiga titik wilayah Lombok Barat. Target tahun ini akan dibangun 3.500 unit rumah, dan akan terus berkembang pada tahun mendatang.
Baca Juga: Prediksi Tsunami dan Gempa, Warga Parangtritis Ketakutan, Lari dari Kampung
Arnest One Corporation merupakan salah satu perusahaan property terbesar di Jepang yang mempunyai jaringan dan telah membangun property di seluruh wilayah Jepang. Mereka dikenal sebagai pengembang perumahan dengan tekonologi tahan gempa.
Kepala Badan Penanaman Modal dan PTSP NTB, Lalu Gita Aryadi menjelaskan, kunjungan investor asal Jepang itu selain mengucapkan empati, juga menyampaikan progres kegiatan yang akan dan sudah berjalan di NTB.
Dia menjelaskan, perusahaan tersebut juga membangun rumah tahan gempa di Jepang yang sering mengalami bencana gempa dan tsunami.
“Di Jepang perusahaan ini berhasil membangun 45 ribu rumah tahan gempa per tahun. Di Indonesia bekerjasama dengan Perumnas, targetnya membangun 40 ribu rumah tahan gempa setahun,” jelasnya.
Selain itu Lalu Gita menyampaikan, perusahaan tersebut datang tidak hanya berbisnis, melainkan akan memberikan kesempatan pemuda di NTB belajar ke Jepang, dengan sistem magang. Bagi lulusan SMK atau program bidang bangunan sipil dan kesehatan, dapat bekerja di Jepang pada perusahaan tersebut.
Baca Juga: Gempa Bumi di Bali, Ini Tips Menyelamatkan Diri yang Aman
“Sebagai perusahaan property terkemuka di jepang, Iida Group Holding merekrut pekerja untuk magang di Jepang selama tiga sampai lima tahun dengan penghasilan yang bagus. Peserta magang termasuk dari Lombok yang jumlahnya sudah mencapai ratusan dan ke depan quota peserta magang dari NTB jumlahnya akan terus di tambah,” papar Lalu Gita.