Kementan Konsolidasikan Hasil Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian

Sabtu, 20 Juli 2019 | 06:55 WIB
Kementan Konsolidasikan Hasil Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dia mengungkapkan, Inspektorat Jenderal Kementan, melalui Inspektorat II melaksanakan persiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja, dan keuangan pada unit organisasi di lingkungan Ditjen PSP.

"Salah satunya, evaluasi SAKIP Ditjen PSP Tahun 2018, yang memperoleh predikat BB, dengan total poin 73,10 atau meningkat 0,2 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Kegiatan #SERASI juga telah dievaluasi oleh inspektorat, dimana menghasilkan sejumlah poin," terangnya.

Adapun poin yang menjadi perhatian antara lain, kegiatan di provinsi dan kabupaten yang dinilai belum cermat dan pembuatan SID yang dilakukan di tahun berjalan, membuat pekerjaan terhambat.

Capaian Ditjen PSP per 16 Juli 2019, realisasi anggaran masih 20 persen dari total anggaran Rp 4,927 triliun, yang mana besar pencairan anggaran baru mencapai Rp 0,985 triliun. Berdasarkan jenis kewenangan, kinerja Dana Tugas Pembantuan mencapai 29,23 persen (Rp 819,464 miliar dari Rp 2,803 triliun).

Baca Juga: Tingkatkan Hasil Tani, Kementan Minta Kabupaten Landak Lakukan Pemetaan

Dana Tugas Dekonsentrasi baru mencapai 1,47 persen (Rp 20,789 miliar dari 72,627 miliar) dan Dana Pusat mencapai 7,09 persen (Rp 145,475 miliar dari Rp 2,051 triliun).

Keuangan satker dekonsentrasi terendah yang realisasinya dibawah 10 persen adalah Provinsi Papua. Keuangan satker TP pertanian tanaman pangan terendah, yang realisasinya berada di rentang 10 - 25 persen, antara lain Provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara.

Sedangkan satker TP Perkebunan dan Peternakan terendah, yang realisasinya di bawah 10 persen adalah Provinsi Kalimantan Barat dan Jawa Timur.

"Kondisi kinerja anggaran ini masih lebih rendah, jika dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama pada tahun sebelumnya, sehingga kita masih membutuhkan perhatian dan semangat yang lebih besar untuk meningkatkan capaian kinerja anggaran secara keseluruhan," tuturnya.

Sementara itu, aspek pengelolaan air untuk irigasi pertanian menunjukkan capaian kinerja anggaran yang menggembirakan. Adapun dari total anggaran Rp 312,998 miliar, pemanfaatan anggaran sampai saat ini sudah mencapai Rp 207,950 miliar (66,44 persen).

Baca Juga: Kementan: Petani yang Gagal Panen karena Kekeringan Bisa Ganti Rugi

Kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan kegiatan yang tertinggi dalam pencairan anggaran, yaitu 82,85 persen (Rp 132,56 miliar dari total Rp 160,007 miliar).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI