Susi Lepas 394 Kontainer Berisi Ikan Segar ke Negara Tujuan Ekspor

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 20 Juli 2019 | 06:24 WIB
Susi Lepas 394 Kontainer Berisi Ikan Segar ke Negara Tujuan Ekspor
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan paddling dengan sebuah kano di Teluk Sabang. [Instagram@susipudjiastuti115]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan pelepasan ekspor hasil perikanan serentak di lima lokasi dengan total volume ekspor mencapai 8,9 ribu ton ikan.

Pelepasan panen raya itu dilakukan secara serentak di lima pelabuhan utama yaitu Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Belawan Medan, dan Soekarno Hatta Makassar, dengan menggunakan sebanyak 394 kontainer.

Sedangkan berbagai jenis ikan yang diekspor itu mulai dari nila, bayi gurita, udang, sotong, cumi-cumi, kakap serta tuna dan masih banyak lagi yang nilainya sekitar Rp 588 miliar.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP Rina menyatakan, khusus untuk di Pelabuhan Tanjung Priok sendiri, ekspor diikuti delapan perusahaan yang menggunakan 252 kontainer dengan nilai devisa mencapai Rp 466 miliar.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti dan Najwa Shihab Masuk Daftar Wanita Paling Dikagumi

Pada saat ini pula, Indonesia tercatat sebagai negara penyuplai ekspor tuna terbesar di dunia. Tak hanya itu, Indonesia pun menjadi eksportir kepiting laut nomor satu ke Amerika Serikat.

Selain Amerika Serikat, negara lain yang masuk dalam 10 besar negara tujuan ekspor utama Indonesia yaitu China, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia, dan Vietnam.

Keberhasilan Indonesia di sektor ekspor komoditas perikanan pun meningkat. Tren ekspor produk perikanan Indonesia meningkat 45,9 persen, yaitu dari 654,95 ribu ton senilai 3,87 miliar dolar AS pada 2015 menjadi 955,88 ribu ton senilai 5,17 miliar dolar AS di 2018.

Hasil kajian Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan (Kajiskan), Maximum Sustainable Yield (MSY) perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari 7,3 juta ton di tahun 2015 menjadi 12,54 juta ton pada tahun 2017, atau meningkat sebesar 71,78 persen.

Peningkatan stok ikan ini juga dibarengi kenaikan jumlah dan nilai produksi perikanan tangkap.

Baca Juga: Jika Menang Lomba Dayung Lawan Bos Facebook, Susi Pudjiastuti Mau Beli Ini

Produksi perikanan tangkap meningkat dari 6,67 juta ton senilai Rp 120,6 triliun pada 2015 menjadi 7,3 juta ton dengan nilai Rp 210,7 triliun pada 2018. Dengan kata lain, terjadi peningkatan nilai produksi perikanan sebesar 74,7 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI