Suara.com - Produsen mobil Swedia, Volvo berencana memotong biaya produksinya sebesar 214 juta dolar AS. Hal tersebut dilakukan mengingat tekanan harga dan tarif yang timbul dari perang dagang China dan AS menggerus laba perusahaan.
Dikutip dari Reuters, CEO Volvo, Hakan Samuelsson mengatakan, Volvo telah menyusun kembali rencana produksi globalnya dalam upaya untuk mengurangi dampak tarif dan telah memulai tinjauan biaya.
Selain pemangkasan biaya produksi, Volvo juga memotong upah per jam pekerjanya dan penghapusan 750 persen biaya untuk jasa konsultan.
Tercatat, laba operasional Volvo di kuartal kedua turun 38,1 persen menjadi 2,6 miliar dolar AS.
Baca Juga: Tidak Hanya Produksi Mobil, Volvo Kini Rancang Pengembangan Helm
Volvo menegaskan kondisi pasar diperkirakan akan terus menekan margin, tetapi pihaknya mengaku tetap optimis pertumbuhan penjualan akan mulai meningkat di kuartal-kuartal berikutnya.