Suara.com - Baran Energy optimis program Rp 1 bisa membantu pemerintah menghemat 23 persen penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) di tahun 2025.
Hal tersebut diungkapkan Founder dan CEO Baran Energy Victor Wirawan saat peluncuran batrai listrik PowerWall berkapasitas 8.8 kWh, PowerPack 126 kWh dan PowerCube 1.2 MWh.
"Kalau pakai cara Rp 1 saya optimis tinggal sudut pandang orang ini menerima atau tidak. Kita justru membantu untuk menjadi sebuah market baru dan memberikan penawaran yang bagus untuk menghemat EBT 23 persen di tahun 2025," ujar Victor, Kamis (18/7/2019).
Victor menerangkan, saat ini 60 persen bahan baku untuk membuat batrai listrik berasal dari Indonesia. Menurutnya dengan kebijakan super deduction tax atau potongan pajak hingga 300 persen membantu pihaknya untuk bekerjasama dengan perusahaan lokal untuk membuat bahan baku.
Baca Juga: Menperin Sebut Investasi Mobil Listrik di Indonesia Menjanjikan
"Batrai masih di impor di LG, kemarin pak Jokowi memberikan tawaran memberikan insentif 300 persen kalau kita bisa bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia akan lebih murah lagi itu yang dikejar," tambahnya.
Nantinya manfaat dari insentif yang diberikan pemerintah akan menghemat harga produksi batrai 20 hingga 30 persen. Pihaknya saat ini sedang mempertimbangkan untuk bekerjasama mengembangkan batrai di dalam negeri.
"Kita banyak penawaran yang sudah menghubungi dari Panasonic dan Sony, mereka ingin suport kita supaya lebih maju lagi. Kalau sudah ada pembicaraan jauh itu dari Panasonic dari Cibitung. Itu akan membantu mempercepat produksi batrai di Indonesia," terangnya.