Suara.com - Baran Energy meluncurkan teknologi energi baru dan terbarukan (EBT) berupa energy storage system. Hal tersebut untuk membantu program pemerintah mendorong pemanfaatan sumber energi EBT mencapai 23 persen di tahun 2025.
Founder dan CEO Baran Energy Victor Wirawan mengatakan, perangkat teknologi yang dikembangkan bisa dimanfaatkan terutama untuk menampung energi dari sumber matahari, angin dan air.
Produk yang diluncurkan dinilai ramah lingkungan seperti PowerWall berkapasitas 8.8 kWh, PowerPack 126 kWh dan PowerCube 1.2 MWh.
"Baran Energi lahir ingin memberikan sesuatu dari swasta, di sini visi misi kita mempercepat penggunaan EBT di Indonesia yang dulu terkesan mahal yang tinggi agar semua orang bisa memiliki," ujar Victor, Kamis (18/7/2019).
Baca Juga: Pemakaian Energi Baru Terbarukan (EBT) Ditargetkan 2025
Victor menerangkan ketiga perangkat dapat digunakan untuk di rumah tinggal, pabrik, perkebunan, real estate, pertambangan dan industri skala besar. Nantinya masyarakat dan industri bisa menggunakan teknologi tersebut dengan program Rp 1.
Pengembangan tiga perangkat teknologi diklaim bisa mengurangi penggunan sumber daya fosil. Untuk saat ini masyarakat sudah bisa memesan dan akan diproduksi masal yang ditargetkan akhir tahun 2019.
Victor membeberkan keinginan untuk membuat batrai sudah cukup lama. Namun baru terealisasi karena tidak mudah untuk membuat batrai yang membutuhkan Research and development (R&D) yang memakan waktu lama.
Pihaknya melakukan inovasi dengan cara kepemilikan supaya teknologi tersebut bisa dimiliki dengan harga terjangkau. Sehingga lebih banyak masyarakat cepat beralih dari energi fosil ke energi terbarukan.
"Target pasar paling banyak untuk rumah tinggal saya punya misi setiap rumah bisa pakai dan punya," terangnya.
Baca Juga: Wow, Baran Energy Mau Pasarkan Listrik Berbasis EBT Seharga Rp 1