Hidrolik Bocor, Garuda yang Angkut Jamaah Haji Putar Balik ke Makassar

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 18 Juli 2019 | 11:57 WIB
Hidrolik Bocor, Garuda yang Angkut Jamaah Haji Putar Balik ke Makassar
Pesawat Garuda Indonesia [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 1114 yang mengangkut jamaah calon haji putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar dikarenakan masalah teknis yakni kebocoran hidrolik.

“Pesawat yang berangkat sesuai jadwal pukul 19.05 WITA, setelah terbang 2,5 jam ‘round to base’ karena masalah teknis ‘hydraulic leak’ (kebocoran hidrolik),” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan di Jakarta, Rabu (18/7/2019).

Ikhsan mengatakan pesawat tersebut kembali tiba di Makassar sekitar pukul 00.30 WITA.

Sementara itu, jamaah kloter 14 tersebut sudah diberangkatkan kembali dari Makassar pada pukul 06.00 WITA dengan menggunakan pesawat yang pernah digunakan jamaah kloter 13.

Baca Juga: Garuda dan Lion Sibuk Larang Ambil Gambar, AirAsia Justru Gelar Kontes Foto

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Jauhari mengonfirmasi terjadi penundaan penerbangan pesawat pengangkut jamaah calon haji asal Indonesia ke Madinah.

“Pesawat maskapai Garuda Indonesia yang mengangkut jamaah haji menuju Madinah, mengalami masalah teknis. Akibatnya, pesawat tersebut terpaksa kembali ke bandara asal di Makassar dan mengalami keterlambatan,” katanya.

Jauhari mengatakan, keterlambatan penerbangan ini berdampak pada penyediaan akomodasi dan katering jamaah kloter UPG 14.

Koordinasi terkait perubahan tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak terkait, sehingga tidak berdampak buruk bagi ibadah jamaah.

Dari sisi katering misalnya, jika tidak dilakukan koordinasi maka makanan akan terlanjur disediakan padahal jamaah telat datang.

Baca Juga: Periksa Emirsyah Satar, KPK Klarifikasi Aliran Dana Kasus Korupsi Garuda

Makanan tersebut tidak akan layak konsumsi. Untuk akomodasi, keterlambatan akan berdampak pada waktu penyewaan hotel.

"Layanan akomodasi basisnya adalah kedatangan. Jika mengacu pada jadwal awal, tentu check outnya juga lebih cepat. Maka kami mengantisipasi berupa reploting agar hak jamaah untuk melaksanakan arbain terpenuhi," kata Jauhari. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI