3 Pesan Penting Jokowi ke Jonan Sebelum Mulai Penggarapan Blok Masela

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 17 Juli 2019 | 09:57 WIB
3 Pesan Penting Jokowi ke Jonan Sebelum Mulai Penggarapan Blok Masela
Blok Masela. [maritim.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah selesai persetujuan Rencana Pengembangan (Plan of Development/PoD) Proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kemudian melaporkan secara langsung persetujuan tersebut kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Persetujuan pemerintah terhadap pembangunan blok Masela sudah diberikan. Jadi kami lapor, kami serahkan persetujuannya di hadapan Bapak Presiden," kata Menteri Jonan, Rabu (17/7/2019).

Persetujuan revisi PoD ini diserahkan langsung oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Sucipto kepada Presiden dan CEO Inpex Incorporation Takayuki Ueda dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dokumen PoD Blok Masela sendiri sudah ditandatangani oleh Menteri Jonan pada pekan lalu.

Pengembangan Blok Masela ini, imbuh Jonan, dengan total biaya pengembangan lapangan mencapai 18,5 miliar-19,8 miliar dolar AS, akan menyerap ribuan tenaga kerja baik saat konstruksi maupun onstream.

Baca Juga: Ekspor-Impor Anjlok, Menteri Jonan dan Rini Soemarno Disemprot Jokowi

"Pada saat pembangunan dapat menyerap 30 ribu tenaga kerja langsung maupun pendukung dan saat beroperasi akan menyerap tenaga kerja antara 4.000 - 7.000 orang termasuk pembangunan industri petrokimia," jelas Jonan.

Secara rinci, Presiden menekankan tiga pesan penting untuk proyek ini. Pertama, komitmen Inpex sesuai dengan apa yang tertuang di PoD dan arahan pemerintah lewat Kementerian ESDM. Kedua, memaksimalkan lokal konten dan ketiga adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal.

Persetujuan atas revisi PoD oleh pemerintah ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Proyek LNG Abadi.

"Ini adalah investasi asing terbesar sejak 1968 dan simbol pembangunan di Indonesia Timur yang berskala global setelah Freeport Indonesia," tegas Jonan.

President dan CEO Inpex Takayuki Ueda mengatakan konsep pengembangan proyek telah mengalami perubahan dari skema kilang terapung menjadi skema LNG darat.

Baca Juga: Tampik Isu di Medsos, Menteri Jonan: Saya Tak Pernah Naikkan Tarif Listrik

"Lapangan Gas Abadi yang mempunyai produktivitas reservoir sangat bagus menumbuhkan harapan untuk mengembangkannya secara efisien dan menjadikan lapangan ini beroperasi secara stabil dalam memproduksi gas alam cair (LNG) untuk jangka waktu yang panjang," kata Takayuki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI