Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemanfaatan bahan bakar nabati biodiesel 30 persen atau B-30 dapat menghemat impor migas senilai 3 miliar dolar AS.
Luhut menilai pemanfaatan bahan bakar B-30 sangat berpengaruh untuk menekan angka impor migas. Luhut mengaku potensi penghematan impor migas dengan memanfaatkan bahan bakar B-30 itu telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
"B-20 sekarang segera masuk ke B-30. Saya sudah laporkan ke pak presiden, ini kita bisa hemat sampai 3 miliar dolar AS," kata Luhut di Kantor BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).
Luhut menyebut, impor migas sempat menurun dengan pemanfaatan bahan bakar B-20. Oleh karenanya, Luhut optimis dengan pemanfaatan bahan bakar B-30 akan semakin menekan impor migas.
Baca Juga: Absen Saat Jokowi Bertemu Prabowo, Luhut: Kepentingan Saya Hadir Apa?
"Kalau kita lihat, impor menurun dengan adanya B20. Kalau kita bikin B30 itu akan sangat berpengaruh. Potensi green fuel ini sangat penting," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, telah me-launching Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel pada 13 Juni 2017 lalu.
Launching Road Test B30 ditandai dengan pelepasan keberangkatan 3 unit truk dan 8 unit kendaraan penumpang berbahan bakar B30 yang masing-masing akan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer.
"Road test B30 ini bukan uji jalan saja tetapi juga mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar B30 performa termasuk akselerasi kendaraan tidak turun dan perawatannya tidak memakan biaya tambahan yang besar," jelas Jonan.
Baca Juga: Gunakan Bahan Bakar Biodiesel Garansi Bakal Hilang ?