Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) menanggapi lambatnya pertumbuhan ekonomi China. Menurutnya, perlambatan ekonomi yang dihadapi China ini memang imbas dari perang dagang yang sebelumnya terjadi antara AS dan China.
Seperti dilansir reuters, Trump juga menanggapi lambatnya pertumbuhan ekonomi China membuktikan bahwa tarif yang diberikan AS sebesar 200 miliar dolar AS memiliki efek yang buruk.
Data yang dirilis sebelumnya menunjukan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah melambat menjadi 6,2 persen pada kuartal kedua, laju terlemah dalam setidaknya 27 tahun, di tengah tekanan perdagangan yang sedang berlangsung dari Amerika Serikat.
"Inilah sebabnya mengapa China ingin membuat kesepakatan dengan AS, dan berharap itu tidak melanggar kesepakatan semula," kata Trump dalam tweetnya seperti dilansir reuters, Selasa (16/7/2019).
Baca Juga: Presiden Trump: Libra dari Facebook Bukan Uang Sungguhan
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kemudian mengatakan dia dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan berbicara dengan rekan-rekan China mereka melalui telepon lagi minggu ini.
"Sejauh kita membuat kemajuan yang signifikan, saya pikir ada peluang bagus kita akan pergi ke sana nanti," katanya .
Trump dan Presiden Cina Xi Jinping bulan lalu sepakat untuk menyudahi perang dagang. Perjanjian itu, yang diumumkan setelah para pemimpin dua ekonomi terbesar dunia bertemu di Osaka, Jepang, bertujuan untuk memulai negosiasi yang macet, meskipun belum ada batas waktu yang ditetapkan untuk proses penyelesaiannya.