Suara.com - Tak hanya kemiskinan yang turun, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat penurunan pada tingkat ketimpangan pengeluaran atau gini rasio penduduk Indonesia pada 2019.
Tercatat pada Maret 2019 gini rasio sebesar 0,382. Angka itu turun 0,002 poin jika dibandingkan ketimpangan pada September 2019 sebesar 0,384 dan turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,389.
"Ini ukuran jangka panjang untuk menurunkan dan butuh effort luar biasa. Tapi kita lihat disini progressnya luar biasa," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Jika dirinci berdasarkan daerah, gini rasio di perkotaan per Maret 2019 sebesar 0,393 turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,402.
Baca Juga: Angka Kemiskinan di Indonesia Terus Turun Berkat Kartu Sakti Jokowi
Sedangkan, gini rasio di pedesaan per Maret 2019 sebesar 0,317 turun 0,007 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,324.
Menurut Suhariyanto, perubahan ketimpangan penduduk sangat dipengaruhi besarnya pengeluaran antar kelompok penduduk.
Ia menerangkan, jilka perubahan pengeluaran penduduk kelompok bawah lebih cepat dibandingkan dengan penduduk kelas menengah dan atas, maka ketimpangan pengeluaran membaik.
Namun, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), tercatat bahwa kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan pada periode September 2018 hingga Maret 2019 untuk penduduk kelompok 40 persen terbawah meningkat lebih cepat dibanding penduduk kelompok 40 persen menengah dan 20 persen teratas.
Tercatat kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita September 2018–Maret 2019 untuk kelompok penduduk 40 persen terbawah, 40 persen menengah, dan 20 persen teratas berturut-turut adalah sebesar 2,48 persen, 0,71 persen dan 0,95 persen.
Baca Juga: Angka Kemiskinan di Indonesia Tinggi, Prabowo: Sudah Lama Elit Tipu-tipu
"Dari sini bisa kita simpulkan penurunan kemiskinan pada trek yang menggembirakan gini rasio juga tentu ke depan kita harap tren penurunanya jauh lebih cepat," pungkas Suhariyanto.