Dari usaha itu, Samsuri mampu membangun rumah, juga menyekolahkan semuanya anak-anaknya. Berdagang bakso tersebut dijalani Samsuri selama 30 tahun. Tentu saja, puluhan tahun kemudian kondisi fisik warga Mojowarno ini tak sekokoh sewaktu muda.
"Sekitar tahun 2000 saya ganti berjualan gorengan di sebuah sekolah yang tidak jauh dari rumah. Bakso diteruskan anak ke empat saya," teranganya.
Namun berjualan gorengan, bagi Samsuri, tak ‘seindah’ mejadi tukang bakso. Hingga akhirnya pada 2003, bapak enam anak ini berhenti berjualan gorengan. Sebagai gantinya, Samsuri bersama sang istri berjualan bubur sumsum di pasar Mojowarno hingga sekarang.
Tak Mau Terima Bantuan Uang dari Anak
Baca Juga: Ingin Hajikan Ibunda, Pria Jambi Touring ke Mekkah Naik Yamaha Nmax
Biaya haji dan uang saku Samsuri dan istrinya murni dari hasil keringat mereka berdua. Tidak ada campur tangan dari anak-anaknya.
Disampaikan Samsuri, anaknya pernah berkeinginan untuk membantu membiayai pembayaran naik haji. Namun keinginan itu ditolaknya.
"Anak saya pernah ingin membantu, tapi saya menolak. Saya tidak ingin membebani anak-anak saya," jelasnya.
Kontributor : Achmad Ali
Baca Juga: Tak Disangka, Nasib Tukang Sapu Nyambi Dagang Cilok Bisa Naik Haji