Gara-gara Harga Beras dan Rokok Mahal, Masyarakat Jadi Makin Miskin

Senin, 15 Juli 2019 | 15:45 WIB
Gara-gara Harga Beras dan Rokok Mahal, Masyarakat Jadi Makin Miskin
Ilustrasi rokok. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan per Maret 2019 sebesar 9,41 persen. Angka kemiskinan tersebut turun 0,25 persen dibanding September 2018 dan turun 0,41 persen dibanding Maret 2018.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tingkat kemiskinan ini disumbang oleh komoditas beras sebesar 20,59 persen di perkotaan dan 25,97 persen di pedesaan.

"Komoditas yang beri kontribusi besar pada garis kemiskinan pertama beras," ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Selain itu, lanjut Suhariyanto, penyumbang terbesar kedua yaitu rokok kretek filter. Tercatat sumbangsih rokok kretek filter terhadap kemiskinan sebesar 12,22 persen di perkotaan dan sebesar 11,36 persen di pedesaan.

Baca Juga: Gara-gara Kepergok Merokok, 5 Seleb Cantik Ini Dicibir

"Tempat kedua rokok bahkan kontribusinya naik karena tiap bulan inflasinya naik 0,01 persen pelan-pelan, tapi enggak ada yang mempertanyakan," tutur dia.

Untuk diketahui, jumlah penduduk Indonesia per Maret 2019 mencapai 25,13 juta orang.

Menurut Suhariyanto, penurunan tingkat kemiskinan paling cepat di masyarakat desa. Pada Maret 2019, tingkat kemiskinan di desa sebesar 12,85 persen turun dari periode yang sama tahun 2018 sebesar 13,20 persen.

Sedangkan, tingkat kemiskinan di kota tercatat per Maret 2019 sebesar 6,69 persen turun dibanding periode yang sama tahun 2018 7,02 persen.

"Penurunan kemiskinan ini menggembirakan, karena terjadi di kita mayoritas di desa. Desa penurunannya lebih cepat daripada di kota," pungkas dia.

Baca Juga: Duh, Bulog Buang 50.000 Ton Beras dari Dalam Gudang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI