Suara.com - Produsen pesawat Boeing Co merombak jajaran manajemennya. Hal ini buntut dari dibekukannya atau dilarang terbang pesawat 737 MAX 8 akibat kejadian jatuh di Indonesia dan Ethiopia.
Seperti dilansir Reuters, dalam memo, produsen pesawat asal AS ini menugaskan kembali kepala proyek pesawat berikutnya untuk menjalankan program 737.
Kevin McAllister, kepala eksekutif divisi pesawat terbang komersial Boeing, menekankan dalam memo itu bahwa apa yang disebut proyek pesawat terbang mid-market baru (NMA) akan tetap sebagai program.
Dalam memo itu, Manajer program Boeing 737, Eric Lindblad, akan pensiun dalam beberapa minggu setelah sekitar 12 bulan bekerja. Untuk ketahui, Lindblad, seorang insinyur yang disegani yang juga menjalankan program berbadan lebar 777X, telah bersama Boeing selama sekitar 34 tahun.
Baca Juga: Maskapai Arab Saudi Flyadeal Batalkan Pesanan Boeing 737 Max 8
Untuk mengganti Linbald, Boeing telah menunjuk Mark Jenks.
Jenks menghadapi tantangan yang menakutkan, termasuk menanggalkan tumpukan pesawat yang tidak terkirim, mendapatkan kembali produksi sesuai rencana untuk peningkatan output yang direncanakan, dan menyelesaikan pengembangan 737 MAX 10.
Taruhannya tinggi karena 737 adalah tulang punggung laba Boeing dan harus menghasilkan uang tunai untuk proyek-proyek baru seperti NMA.
Digambarkan sebagai seorang insinyur yang pendiam, Jenks menghabiskan setengah dari kariernya selama 36 tahun di dalam pengembangan Boeing 787.
Baca Juga: Disebut Terima Uang dari Boeing, Keluarga Korban Banyak Diteror Via Telepon