Suara.com - Promo besar dan berkepanjangan yang digelontorkan oleh aplikasi pembayaran digital OVO tak mampu menjatuhkan GoPay.
Hal itu merujuk laporan riset lembaga survei Alvara Research Center, yang menunjukkan GoPay membuktikan Gopay menduduki ranking pertama yang disukai milenial.
Angka ini mengungguli para pemain pembayaran digital lain seperti OVO yang berasosiasi dengan Grab 96,2 persen; Dana 50,3 persen; PayTren 47 persen; dan, LinkAja 35 persen.
Untuk mendapatkan hasil survei konsumen tersebut, pihaknya menargetkan kalangan milenial sebagai responden.
Baca Juga: GoJek Kasih Bonus GoPay ke Pelanggan, Ternyata..
Sebab, populasi generasi milenial diperkirakan mendorong ekonomi digital dan mendominasi pasar pada tahun 2035.
“Dari dua aplikasi digital payment yang populer, brand performance aplikasi GoPay lebih tinggi dibandingkan OVO, yakni mencapai skor 69,90 dengan performa yang sama kuatnya dalam hal image, loyalty, engagement maupun performance,” tulis Alvara dalam laporannya.
GoPay menjadi paling banyak digunakan untuk penyedia aplikasi pembayaran digital sebanyak 67,9 persen.
Hal tersebut hasil rekomendasi pengguna Gopay yang ditunjukkan nilai net promoter yang diraih GoPay 14,3 sedangkan OVO hanya meraih skor 9,2.
Sedangkan OVO yang dilaporkan Alvara menawarkan promo atau diskon menarik. Namun, sisi performa keamanan maupun kecepatan GoPay mengguli skor 9,1 dan 9,4 dibanding catatan OVO 6,5 dan 6,5.
Baca Juga: Tidak Teliti Saat Menginstall Aplikasi GoPay, Warganet Ini Di-Bully
CEO dan Founder Alvara Research Hasanuddin Ali mengakui, mayoritas penyedia layanan e-commerce itu menggunakan promo dan harga murah sebagai alat untuk menarik minat konsumen untuk produk dan layanan.
Namun, ia mengingatkan aksi bakar uang yang terselubung dalam aksi promo akan berdampak buruk bagi kinerja perusahaan jika tidak diimbangi penyediaan kualitas layanan baik dari sisi keamanan, kecepatan maupun kenyamanan bagi konsumen.