Suara.com - Pemerintah berencana memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke kota lain. Rencananya pemindahan Ibu Kota tersebut pada tahun 2021.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Ibu Kota baru bukan kota yang sepi ke depannya. Akan tetapi, di Ibu Kota Baru hanya dirancang untuk 1,5 juta penduduk.
"Saya enggak mungkin desain kota sepi pakai uang banyak. Saya desain kota 1,5 juta penduduk. Apakah itu sepi? desainnya segitu, mungkin tercapai dalam 10 tahun. Tapi kita tidak ciptakan Jakarta kedua," katanya dalam sebuah diskusi di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Menurut Bambang, nantinya ibu kota baru juga dirancang supaya bisa ramah untuk ditinggali. Sehingga, tak banyak menimbulkan permasalahan kota seperti kriminal.
Baca Juga: Ahok Ketua Tim Ibu Kota Baru? Ferdinand: Jangan, Indonesia Banyak yang Baik
Apalagi, Ibu Kota yang akan dibangun di Kalimantan ini diperuntukkan pusat pemerintahan.
"Karena kita tidak ingin kota terlalu besar yang timbulkan permasalahan kota itu sendiri. Misal melbourne, tidak sepi tapi memang menyenangkan untuk ditinggali. Tidak ada kecepatan dan lain-lain. Tidak desain kota ramai, besar, karena ini hanya jadi pusat pemerintahan," jelas dia.
Mantan Menteri Keuangan ini menambahkan, nantinya Jakarta tak akan juga sepi setelah Ibu Kota resmi dipindah. Namun, Jakarta akan tetap menjadi salah satu pusat bisnis di Indonesia.
"Jakarta tetap jadi pusat dagang, ekonomi, bisnis. Lihat Washington DC dan New York," ucap dia.
Baca Juga: Ahok Jadi Ketua Tim Pembangunan Ibu Kota Baru? Moeldoko: Super Hoaks