Kementan Gelar Rakor dengan TNI, Atasi Dampak Kekeringan 2019

Rabu, 10 Juli 2019 | 08:00 WIB
Kementan Gelar Rakor dengan TNI, Atasi Dampak Kekeringan 2019
Pelatihan Kapasitas Petugas dan Petani Dalam Adaptasi Perubahan Iklim Tingkat Usaha Tani (API-TUT) 2019 di Desa Girimukti. (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama TNI menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas dampak kekeringan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Jabodetabek. Sejumlah area tanam mengalami dampak kekeringan di musim kemarau 2019.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, dampak tersebut mampu diatasi secara baik dengan mekanisasi pompa. Selain itu, Kementan juga melibatkan TNI dalam mengawal petani agar terus berproduksi.

Saat ini, pemerintah sudah mendistribusikan ribuan unit pompa air berdiameter 3 inchi, 4 inchi, dan 6 inchi.

"Beberapa teknologi itu mendukung varietas unggul, seperti padi impara yang sangat cocok di lahan rawa. Ini sudah cukup berkembang di beberapa provinsi yang pernah terendam. Kita juga punya padi gogo yang tahan di lahan kering," katanya, Jakarta, Senin (8/7/2019).

Baca Juga: Subsidi Asuransi Pertanian Rp 163 Miliar, Kementan Perbaiki Pelayanan

Sarwo Edhy menjelaskan, dengan berbagai alat yang dimiliki serta kerja sama yang instensif antar instansi, diharapkan mampu menjadikan semua lahan kering menjadi tanaman produktif.

"Tentu kita berharap, berbagai bantuan ini bisa membuat pemanfaatan sumber air, sehingga masalah dampak kekeringan kita atasi dengan mudah," ujarnya.

Menurutnya, kekeringan tahun ini relatif bisa diatasi, mengingat area yang dulu mengalami kekeringan sudah dijadikan sumber air dengan pemanfaatan teknologi yang dimiliki.

Sementara itu, penggunaan pompa merupakan salah satu pemanfaatan teknologi yang mampu menumbuhkan luas lahan baru dan mengkompensasi lahan busuk menjadi produktif. Panen yang dihasilkan juga lebih bermutu, karena optik organisme pengganggu tanaman relatif lebih kecil.

Di acara sama, Waster Kasad, Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo, menyatakan mendukung upaya Kementan dalam menanggulangi dampak kekeringan yang melanda sejumlah daerah. Dukungan itu antara lain melibatkan langsung personel TNI di seluruh daerah.

Baca Juga: Demi Pertanian Modern, Kementan Salurkan Alsintan Hingga Daerah Perbatasan

"Dalam melaksanakan operasi militer, selain perang, salah satunya adalah mengatasi kekeringan atau bencana alam. Maka itu, kita bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan pendampingan," ujar Gathut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI