Suara.com - Setelah sukses dengan "Teknoprener Muda Pemula 2018", pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, melalui Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, kembali menggelar kegiatan "Teknoprener Muda Pemula 2019".
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Faisal Abdullah, didampingi Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Hamka Hendra Noer, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal, Suharinto, membuka sekaligus menjadi narasumber Teknoprener Muda Pemula 2019 di PrimBiz Hotel, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (4/7/2019).
Jika tahun lalu dilaksanakan di empat kabupaten atau kota, yaitu Batam, Klaten, Malang dan, Manado, kini lokasi pencarian para pemuda yang bergerak di bidang entrepreneur berbasis teknologi ini, diperluas menjadi enam kabupaten atau kota atau provinsi, yakni Tegal, Banjarmasin, Jambi, Kediri, DI Yogyakarta, dan Denpasar.
Hal ini tentu saja untuk meningkatkan output kegiatan, dari yang sebelumnya mendapatkan 20 pemuda teknoprener dari 4 lokasi, kini ditingkatkan menjadi 48 pemuda teknoprener di 6 lokasi. Ajang prakualifikasi yang diikuti peserta 180 pemuda ini akan dimulai di kabupaten Tegal pada 3 - 5 Juli 2019, lalu dilanjutkan di kota Banjarmasin pada 10 - 12 Juli 2019, Jambi pada 17 - 19 Juli 2019, Kediri pada 24 - 26 Juli 2019, DI Yogyakarta pada 31 Juli - 2 Agustus 2019, dan diakhiri di Denpasar pada 7 - 9 Agustus 2019.
Baca Juga: Halalbihalal Asparagus, Menpora: Acara Ini Jadi Inspirasi dan Motivasi
Dari masing-masing lokasi kegiatan akan dipilih delapan dari 30 pengusaha muda pilihan juri. Tiga peserta terbaik dari delapan peserta terpilih akan mendapatkan Rp 15 juta per orang dari Asisten Deputi Peningkatan Kewirausahaan Pemuda, dan lima peserta terpilih lainnya akan mendapatkan Rp 10 juta per orang dari Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda.
Pada sambutannya, Faisal mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan program pelayanan kepemudaan yang mempunyai arah untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian.
“Melalui kegiatan ini, pemuda diharapkan dapat berpartisipasi dan berperan aktif dalam membangun kapasitas IPTEK dalam bisnisnya di tengah-tengah komunitas pemuda di lingkungannya,” tambahnya.
“Tegal mempunyai potensi untuk mengembangkan UMKM anak muda kita, meskipun memang ada yang masih sangat dasar dan perlu pengalaman serta pelatihan-pelatihan yang banyak untuk sampai kepada hasil produk yang lebih baik, yang bisa dipasarkan di pasar nasional maupun internasional," tambahnya.
Sementara itu, Hamka Hendra mengatakan, kapasitas pemuda untuk menggeluti bidang teknoprener perlu terus ditingkatkan, agar menjadi pengusaha di tingkat daerah, bahkan nasional.
Baca Juga: Sesmenpora : Program Pertukaran Budaya Bisa Meminimalisasi Konflik Dunia
“Selain memberikan dukungan kepada mereka yang memiliki prestasi dan kreativitas dalam dunia bisnis berbasis IPTEK, pelaksanaan kegiatan ini juga mensosialisasikan wacana teknoprener pemuda sebagai motor penggerak dan partisipasi aktif di kalangan pelaku usaha pemuda,” tambahnya.
Teknoprener Muda Pemula merupakan ajang penjaringan dan pembinaan teknoprener muda yang memiliki keunggulan IPTEK dalam menjalankan usahanya, antara lain : usaha di bidang periklanan; arsitektur; pasar seni dan barang antik; kerajinan; desain; fashion (mode); film, video, dan fotografi; permainan interaktif; musik; seni pertunjukan; penerbitan dan percetakan; teknologi informasi.
"Semoga kerja sama ini terus berjalan dan berkelanjutan, sehingga Kabupaten Tegal menjadi kabupaten layak pemuda," kata Suharinto.
Pada tahap akhir kegiatan, sebelum dana bantuan diberikan, delapan peserta terpilih tersebut akan mengikuti sesi mentoring (pendampingan) dan mendapatkan kunjungan lapangan ke lokasi usahanya. Setelah itu, pendampingan lanjutan akan diberikan oleh SKPD mitra kegiatan Kementerian Pemuda dan Olahraga di daerahnya masing-masing.