Menkominfo Pastikan Starup Umrah Digital Tak Akan Ganggu Bisnis Biro Travel

Jum'at, 05 Juli 2019 | 21:53 WIB
Menkominfo Pastikan Starup Umrah Digital Tak Akan Ganggu Bisnis Biro Travel
Menkominfo Rudiantara menjelaskan tentang startup umroh. [Suara.com/Muslimin Trisyuliono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan pengembangan startup aplikasi umrah digital yang digarap Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi tidak mengganggu bisnis biro travel.

Hal tersebut dijelaskan setelah menandatangani memorandum of understanding (MoU) di Riyadh Kamis (5/7/2019).

Menurutnya, umrah digital bisa menjadi pilihan alternatif biro travel untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan. Nantinya pengelolaannya transparansi dan bisa dipantau secara online sehingga masyarakat tidak ragu.

"Situasinya sama saja dengan biro travel yang dulu ada, sekarang juga masih ada ketika bisnisnya bergeser ke ranah online. Hanya saja sekarang menjadi merchant-nya Traveloka dan platform lainnya. Jadi tergantung pasarnya, ada pasar yang retail, ada yang non-retail. Tidak perlu khawatir," ujar Rudiantara dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7/2019).

Baca Juga: CoWorking Space Jadi Solusi Ampuh untuk Bisnis Startup

Rudiantara menerangkan selama ini tantangan pengelolaan umrah dengan minat jamaah yang besar masih ada biro travel yang tidak bertanggung jawab dan melakukan penipuan. Inilah salah satu yang ingin diantisipasi oleh pemerintah melalui pengembangan kolaborasi digital Indonesia-Arab Saudi.

Kemudian kekhawatiran tersebut turut ditanggapi oleh co-founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison menegaskan kehadiran Tokopedia memberikan solusi end to end dengan mengumpulkan masalah terlebih dahulu. Hal ini yang dilakukan untuk pemerataan pengusaha digital.

"Tokopedia sejak awal selalu berpartner dengan berbagai pihak karena kita ingin maju bersama. Kita ingin membangun jembatan, bukan dinding penghalang," ujar Leontinus.

Leontinus menambahkan pihaknya bekerjasama dengan Traveloka dalam bentuk Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B) dengan pebisnis online di Arab Saudi. Pengembangan Umrah Digital akan fokus pada tiga aspek yang bisa diefisiensikan dengan mengimplementasikan teknologi dan membangun partnership dengan pihak lain.

"Kita akan mengembangkan pengalaman mulai dari pre-departure atau persiapan di Indonesia, kemudian saat mereka tiba di sini (Arab Saudi), dan setelah selesai umrah," tambah Leontinus.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Infrastruktur untuk Pebisnis Startup

Dengan adanya aplikasi digital umrah bisa memudahkan jamaah Indonesia yang ingin melakukan perjalanan umrah termasuk mengurus akomodasi, pemilihan fasilitas hingga mengurus visa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI