Suara.com - Keluarga korban jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 menolak dana bantuan dari Boeing, terutama para keluarga korban. Mereka menilai, Boeing tak berkonsultasi terlebih dahulu dengan keluarga terkait dana bantuan tersebut.
Untuk diketahui, Boeing memberikan dana bantuan 100 juta dolar AS kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 di Indonesia dan Ethiopia.
"Ini tidak bisa diterima. Mereka tidak berkonsultasi dengan kami, kami baru belajar pagi ini. Ini bukan niat baik," kata Quindos Karanja, seorang pensiunan guru Kenya yang istri, anak perempuan dan tiga cucunya tewas dalam tragedi jatuhnya Ethiopian Airlines 10 Maret lalu seperti dilansir dari Reuters, Jumat (5/7/2019).
Pengacara Kenya Kabau-Wanyoike, yang adiknya George naik pesawat Ethiopian Airlines, mengatakan pihak keluarga tetap mengajukan gugatan terhadap Boeing, dan dia menginginkan jawaban tentang keamanan penerbangan.
Baca Juga: Boeing Kucurkan Rp 1,4 Triliun untuk Korban Kecelakaan Pesawat 737 Max
"Orang tua saya sudah terganggu oleh orang-orang yang menelepon untuk bertanya 'apakah uangnya datang?" imbuhnya.
Sementara Boeing mengatakan pembayaran tidak terkait dengan tuntutan hukum yang diajukan oleh lebih dari 100 keluarga.
Menurut informasi perusahaan, dana tersebut untuk mendukung biaya pendidikan dan hidup untuk keluarga yang terkena dampak dari bencana itu.