Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui, pemerintah berkonsentrasi memperhatikan pergerakan harga minyak dunia dan juga perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dengan China.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, bila harga minyak dunia turun, dipastikan akan menguntungkan Indonesia karena subsidi APBN akan rendah.
"Jika harga di bawah asumsi, maka penerimaan dari migas lebih turun, tapi berarti juga subsidi juga lebih rendah," ujar Sri Mulyani, Kamis (4/7/2019).
Soal perang dagang AS – China, Sri Mulyani menjelaskan terjadi penurunan tensi ketegangan kedua negara tersebut.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut RI Mampu Hindari Imbas Negatif Perang Dagang AS-China
Karenanya, ia optimistis situasi itu akan berdampak positif bagi ekonomi pada semester dua 2019. Hal tersebut akan tercermin bila Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menemui kata sepat untuk mengakhiri perang dagang.
"Kalau di antara kedua pimpinan sudah sepakat, kita harapkan kemudian akan ada kedekatan mengenai apa yang akan diterima kedua belah pihak. Kalau itu terjadi, semester II kita berharap akan lebih baik, positif sentimennya," terangnya.
Sebelumnya, tanda-tanda berakhirnya genderang perang dagang antara AS dan China mulai terlihat. Lewat sambungan telepon, Presiden AS Donald Trump memulai pembicaraan dengan pihak China.
Trump mengatakan, setiap kesepakatan antara kedua negara adikuasa ekonomi perlu bersandar pada AS.
Baca Juga: Doa Seorang Sahabat untuk Lagarde, Sri Mulyani: Good Luck!