Suara.com - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III) segera merampungkan pembangunan Tower Poros Maritim di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Proyek yang dirancang untuk memusatkan para pelaku bisnis di pelabuha tersebut ditargetkan selesai pada 2020.
Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung mengatakan, di menara perkantoran setinggi 23 lantai tersebut, sekitar 40 persennya atau dari lantai 16 hingga 23 rencananya akan dipakai untuk grup usaha Pelindo III.
"Sedangkan 16 lantai ke bawah itu yang akan disewakan, dan hingga kini sudah ada 15 persen yang menyatakan minat untuk menyewa misalnya seperti dari sektor perbankan dan perusahaan sektor pelayaran," ujar Doso Agung dalam keterangannya, Rabu (3/7/2019).
Dia mengungkapkan gedung yang sebelumnya akan dinamai Pelindo Place tersebut kini menjadi Tower Poros Maritim. Harapannya bisa menjadi ikon pusat bisnis maritim tidak hanya di Pelabuhan Tanjung Perak, tetapi juga di Indonesia.
Baca Juga: Impian Indonesia Poros Maritim Dunia Sudah Ada Sejak Zaman Ratu Kalinyamat
"Bangunan kalau sekedar bangunan dan tidak bisa menginspirasi kita kan nilainya berkurang. Nah ini kami ingin bangunan ini bisa menginspirasi bagaimana mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim," ungkapnya.
Efisiensi dan produktivitas tidak hanya diwujudkan di lapangan operasional, tetapi juga di sisi administrasi atau back office. Dengan nilai investasi yang mencapai lebih dari Rp 400 miliar, Tower Poros Maritim akan membuat koordinasi antarpemangku kepentingan yang ada di pelabuhan menjadi terpusat sehingga lebih efisien, bagi semua, mulai dari regulator, operator, hingga pengguna jasa. Bahkan juga pusat pelayanan kepelabuhanan satu atap untuk para pengguna jasa, termasuk integrasi layanan kepabeanan.
Bangunan akan dilengkapi dengan basement dan mezzanine di lahan seluas 11 ribu meter persegi di sisi utara kota, sehingga memiliki panorama laut di sekelilingnya. Letaknya strategis karena menjadi satu-satunya landmark bisnis modern di Tanjung Perak dan kawasan utara Surabaya yang sangat dekat dengan pusat kota dengan jalur jarang sekali macet. Kemudian Pelindo Place juga bisa diakses dari dua jalan yang mengapitnya.
Doso Agung melanjutkan, seiring dengan perkembangan tren dan sesuai kondisi lokasinya, menara dibangun dengan konsep eco green and smart building. Strukturnya akan dilapisi kaca ganda untuk mengurangi panas dari luar, namun tetap mendapatkan pencahayaan alami yang cukup, sehingga hemat energi.
Area hijau berupa taman vertikal dengan pemanfaatan resapan air hujan untuk penyiraman tanaman juga akan menjadi penanda komitmen pengelolaan gedung yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Luhut: Program 1 Juta Nelayan Berdaulat Buat Indonesia Poros Maritim Dunia
"Mereka akan dapat melihat Pelabuhan Tanjung Perak, Selat Madura dan Jembatan Suramadu di arah utara. Kemudian juga lanskap Kota Surabaya di arah selatan. Keduanya dengan pandangan yang maksimal karena bangunan dikelilingi kaca," jelasnya.
Tower Poros Maritim juga akan dilengkapi fasilitas penunjang bisnis, seperti lounge dan cafe, pertokoan ritel, banking hall, meeting room, multifunction room, parking area yang luas di basement untuk mobil dan sepeda motor, halte dan plaza untuk pengguna transportasi publik, serta tentunya dengan sistem pengamanan 24 jam non-stop. Lokasi juga dirasa semakin strategis karena tak jauh dari destinasi wisata seperti Surabaya North Quay dan fasilitas kesehatan, RS PHC Surabaya.