Dirut Garuda dan Menteri BUMN Dinilai Coreng Muka Jokowi

Rabu, 03 Juli 2019 | 07:31 WIB
Dirut Garuda dan Menteri BUMN Dinilai Coreng Muka Jokowi
Anggota DPR RI Arteria Dahlan (kedua dari kanan), dalam jumpa pers di Hotel Santika, Slipi, Jakarta, Rabu (20/9/2017). [Suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Luhut terdapat lima masalah yang dihadapi maskapai pelat merah tersebut.

"Garuda ini memang punya masalah dari masa lalu. Masalah (pembelian) pesawat harganya tidak benar, kemudian masalah inefisiensi, kemudian masalah minyak, PPh, dan seterusnya," katanya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jalan MH Thamrin Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Berikut lima masalah Garuda Indonesia versi Luhut:

1. Mark Up Pembelian Harga Pesawat

Baca Juga: 5 Dosa-dosa Garuda Indonesia Versi Luhut dari Masa ke Masa

Manajemen Garuda Indonesia pernah menggelembungkan harga (mark up) pembelian pesawat. Hal itu terjadi pada 1988-1992 saat membeli pesawat Airbus A330-300.

Pada periode itu, Garuda Indonesia membeli pesawat Airbus jenis tersebut dengan nilai transaksi sebesar 214 juta dolar AS, padahal dalam situsnya Airbus menjual pesawat jenis itu sebesar 140 juta dolar AS.

2. Inefisiensi Manajemen

Maskapai berlogo garuda biru ini juga sempat dirundung masalah inefisiensi manajemen. Salah satunya, saat Garuda Indonesia dikomandoi Pahala N Mansury.

Saat itu, Pahala sempat mengalami ketegangan dengan para pilot Garuda Indonesia. Hal ini, karena dalam RUPS sepakat meniadakan Direktur Operasi dan Teknik. Selain itu, jumlah direksi juga bertambah dari 6 menjadi 9 orang.

Baca Juga: Usai Dicecar KPPU, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara Mundur

3. Ketegangan Harga Avtur Pertamina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI