Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah bakal terus menguat pasca penetapan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut pengamatannya, penetapan Presiden dan Wakil Presiden hasil Pilpres 2019 memberikan sentimen positif terhadap penguatan nilai tukar rupiah.
Selain itu, hasil pertemuan Trump dan Xi Jinping memberikan kelegaan sementara bagi pelaku pasar keuangan karena AS dan China akan melanjutkan negosiasi dan menunda perang tarif.
Sehingga, hal ini memberikan sentimen positif ke aset berisiko, termasuk rupiah.
Baca Juga: Servis ke Bengkel Resmi, Motor Orang Ini Dikenai Tarif Hingga Jutaan Rupiah
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.000 - Rp 14.200," kata Ariston di Jakarta, Senin (1/7/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Jumat (28/6/2019) berada di level Rp 14.126 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibandingkan Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.140 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat berada di level Rp 14.141 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.180 per dolar AS.
Baca Juga: Prabowo Kalah di MK, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat