Pertimbangan itu yang kemudian membuatnya bersemangat memberikan pelatihan bagi Akar Rumput. Dalam pandangannya, kelompok peternak yang anggotanya sudah tersebar di Cilacap bagian barat ini, dari sisi budi daya pembibitan sangat kuat. Belum lagi hasil pengembangan kawin silang yang telah menghasilkan ras baru berupa kambing Sapera, sejak lama.
Hanya, untuk pengembangan perahnya sejauh ini belum tergarap secara maksimal. Padahal dari sumber daya anggotanya, didominasi anak muda, sehingga cukup terbuka untuk terus melakukan pengembangan.
"Makanya, (pelatihan) ini untuk pemberdayaan, penumbuhkembangan, dan penguatan kelompok supaya bisa menangkap peluang (olahan produk susu) tadi," kata Juwanto.
Pelopor sekaligus Ketua Perkumpulan Peternak Akar Rumput, Puthut Dwi Prasetyo mengatakan, fokus ternak dalam kelompoknya selama ini masih terpusat pada pembibitan. Terutama pengembangan ternak kambing Sapera, yang itu menjadi produk primadona dari kelompoknya.
Baca Juga: Wah, Aktor dan Politikus Ini Nyamar, Ajak Konsumen Bermobil Listrik
"Sejak awal kami memang masih fokus pada pembibitan, dan pengembangan terkait itu. Sehingga belum terlalu fokus ke arah perah," kata Puthut Dwi Prasetyo.
Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Puthut Dwi Prasetyo pengembangan pada perah kambing sebenarnya mulai dilakukan. Hanya karena belum fokus, hasil produksinya belum maksimal.
"Hasil perah di kami untuk saat ini masih sekitar 50 liter per hari. Sampai hari ini masih dijual dalam bentuk susu segar dan belum ada olahan lanjut. Susu diberi rasa memang ada, namun hanya dalam bentuk perpaduan rasa saja, belum mengarah ke pengolahan lebih," jelasnya.
Disinggung mengenai bisnis perah dan pengembangan pada olahan produk, Puthut mengakui cukup tinggi. Karena itu, kelompoknya berniat untuk mulai fokus mengembangkan ke depannya.
"Tentu ke depan jadi target kelompok, akan dikembangkan serius. Pelatihan ini kemudian akan jadi bekal sehingga nantinya, pemasaran di kelompok kami paling tidak sudah dalam bentuk olahan produk, seperti yogurt atau kefir," kata Puthut Dwi Prasetyo.
Baca Juga: Ke Indonesia, Presiden Mauricio Macri Kedapatan Masih Nyetir Sendiri!
Ia menghitung, penjualan olahan perah kambing menjadi produk yang memiliki nilai lebih tinggi. Nilai jual susu perah kategori kandang miliknya, saat ini berkisar Rp 18.000 per liter curah. Kemudian ketika sudah dalam kemasan, harga jualnya berkisar Rp 27.000 per liter.