Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan dampak pemindahan ibu kota negara di luar Pulau Jawa akan menumbuhkan perekonomian baru.
Dikutip dari akun Instagram pribadinya @bambangbrodjonegoro, pemindahan ibu kota negara akan meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) nasional sebesar 0,1 persen atau sekitar Rp 15 triliun. Artinya barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri akan meningkat.
"Dengan memindahkan Ibu kota makin banyak kegiatan ekonomi baru yang terjadi. Makin banyak pabrik buka, makin banyak jual-beli terjadi dan sebagainya," ujar Bambang yang dikutip Suara.com, Kamis (27/6/2019).
Bambang mengklaim dengan pemindahan ibu kota negara pengusaha akan makin untung sehingga bisa menaikan gaji karyawan. Kemudian kualitas hidup karyawan dan pemilik usaha akan meningkat.
Baca Juga: Arab Saudi Tegaskan Alquds Ibu Kota Palestina
"Kita makin mampu beli hal-hal yang kita mau. Minum kopi mahal, makan di resto fancy, travelling, dan lain-lain," terangnya.
Sebelumnya, rencana pemindahan ibu kota baru sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024.
Nantinya bila rencana pemindahaan ibu kota baru sudah siap dilaksanakan akan dimasukan dalam rencana kerja pemerintah (RKP) pada tahun yang bersangkutan.
"Masalah pemindahan ibu kota baru ini sudah masuk RPJMN tahun 2024. Nanti ketika sudah jelas kapan pelaksanaannya nanti akan disesuaikan pada RKPnya," ujar Bambang, Kamis (9/5/2019).
Baca Juga: Masyarakat Ibu Kota Tumpah Ruah di Bundaran HI Rayakan HUT Jakarta