Suara.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko melalui Deputi Dayamas berinisiatif untuk melakukan pembinaan terhadap para mantan pecandu, pengedar yang dapat dikembalikan kepada masyarakat dengan cara memberikan wadah pengembangan diri serta pelatihan untuk membangun kreatifitas warga binaan tersebut.
Hasil yang telah dicapai saat ini dirasakan sangat bermanfaat, dimana hasil produksi yang dilakukan oleh warga binaan tersebut sangat disukai oleh masyarakat. Pengenalan hasil produksi saat ini dilakukan secara offline dengan cara pengenalan produk pada saat BNN melakukan acara baik di dalam negeri maupun diluar negeri.
Seiring dengan hari anti narkoba internasional (HANI) yang jatuh pada tanggal 26 Juni 2019, Heru Winarko akan meresmikan website official Tokostopnarkoba.com bersama-sama dengan Presiden Joko Widodo sebagai bentuk komitmen pemerintah selain untuk terus memberantas peredaran narkoba, juga untuk memberikan kesempatan yang baru bagi korban narkoba untuk memperbaiki diri dan berkarya, sehat dan produktif tanpa narkoba.
“Melihat manfaat dan kesempatan pengembangan hasil produksi ini maka BNN bekerjasama dengan PT Asli Rancangan Indonesia berinisiatif untuk melakukan terobosan dengan inspirasi dari keinginan Presiden untuk melakukan Revolusi Industri 4.0 yaitu membangun online marketplace dalam sebuah Platform Digital Marketing untuk memasarkan produk hasil binaan ini secara luas tanpa batas dan market place tersebut diberi nama Tokostopnarkoba.com,” ujar Heru Winarko dalam keterangannya, Rabu (26/6/2019).
Baca Juga: BNN Ingin Gandeng Kominfo untuk Batasi Konten Terkait Narkoba di Internet
Kemajuan di berbagai bidang ini juga di percepat dengan teknologi informasi dan digitalisasi. Di bidang Jasa Keuangan (Fintech) geliat sektor ini telah merambah ke start up pembayaran, peminjaman, perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowd funding), uang elektronik dan lain lain.
Kemudahan dan kecepatan menjadi kunci peningkatan transaksi digital terutama di kalangan milenial yang mencari pengalaman yang seamless ketika harus melakukan transaksi pembayaran di sela-sela kesibukan sehari-hari mereka.
Yang tak kalah pentingnya dan merupakan salah satu yang utama adalah masalah keamanan transaksi. Keamanan siber dan perlindungan data konsumen harus menjadi perhatian dari semua pihak yang terlibat dalam transaksi digital.
Pemerintah lewat POJK No 12-POJK.01-2017 juga sudah mengatur mengenai Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme oleh karena itu pihak penyedia jasa keuangan digital harus menerapkan Customer Due Diligence dan Enhance Due Diligence untuk memastikan bahwa semua pengguna nya memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah tersebut.
“Catatan BNN adalah sebuah sistem Verifikasi Biometrik yang terintegrasi dengan Database BNN terkait pengguna maupun pengedar Narkotika yang ada di Indonesia dimana hasil verifikasi ini dapat digunakan oleh Financial Insitutions mau pun Companies dalam proses Customer Due Diligence yang biasa disebut sebagai KYC atau eKYC. Saat ini BNN bekerjasama dengan PT Asli Rancangan Indonesia untuk membangun dan implementasi sistem Verifikasi Biometrik Catatan BNN agar masyarakat dapat merasakan benefitnya,” ucap Kapuslidatin BNN Brigjen Pol Agus Irianto.
Baca Juga: BNN: Penggunaan Narkotika di Kalangan Remaja Meningkat
Dengan kata lain, hadirnya eKYC, penerapan program P4GN yang dicanangkan pemerintah melalui BNN dapat diterapkan lintas sektor, baik di dalam sektor pemerintahan maupun sektor swasta dengan lebih efektif dan efisien.
PT Asli Rancangan Indonesia (ASLI RI) adalah perusahaan Biometric Verification as a Service pertama di Indonesia yang mempunyai kapasitas pencarian Biometric (Fingerprint, Face and Iris) yang sangat cepat dan akurat.
Identifikasi dan Verifikasi Biometric Technology ASLI RI sudah diterapkan di Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Intelijen Negara, Badan Narkotika Nasional, maupun di luar negeri seperti di Mexican Federal Police, Spanish National Police, Dutch Police, Guardia Civil, West Midlands Police, Baltimore Police, dan beberapa lainnya.
Founder, Co-Founders dan Executives di ASLI RI mempunyai pengalaman bekerja di perusahaan ternama seperti Intel Corp, Microsoft, Motorola, Amazon, EMC, Analogic, NASA, National Space Biomedical Research Institute, Texas Department of Transport, Shell, British Petroleum, Kaskus, Indomog, Telkom Indonesia, BCA, Stanchart Bank, BNI 46, Bank Mandiri, Bank Tamara, ANZ Bank dan Bank CIMB Niaga.
PT Asli Rancangan Indonesia (ASLI RI) adalah penyedia jasa verifikasi biometrik mempunyai teknologi yang sangat compatible terhadap database, baik milik pemerintah maupun swasta.
ASLI RI tidak mempunyai database, hanya penyedia teknologi verifikasi biometrik. Untuk itu, ASLI RI bekerja sama dengan Lembaga Pemerintah, dan database owner lainnya untuk bisa memberikan jasa verifikasi biometrik yang dapat pakai untuk keperluan verifikasi calon nasabah, calon peminjam uang, calon karyawan, bahkan calon supir, babysitter, asisten rumah tangga sampai mencari menantu.
"Salah satu bentuk kerjasama kami adalah kerjasama dengan BNN. Hari ini kami bisa launching sistem Verifikasi Biometrik Catatan BNN dan mendukung program P4GN BNN berupa TokoStopNarkoba.com yaitu pemasaran online produk barang yang dihasilkan oleh Warga Binaan BNN," papar Irjen Pol (Purn) Arief Dharmawan CEO dari ASLI RI.
Sistem Biometric Identification dan Verification ASLI RI telah dinyatakan lulus dan layak pakai oleh Puslitbang Polri dan mempunyai sertifikat dari BPPT untuk Perangkat Pembaca KTP Elektronik sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No 34 Tahun 2014.
Selain itu, ASLI RI pun mempunyai kerjasama dengan Badan Intelijen Negara, Badan Narkotika Nasional dan dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).