Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi penguatan rupiah terhenti, rupiah bakal berbalik melemah.
Menurut pengamatan Ariston, faktor pendorong pelemahan rupiah adanya pejabat bank sentral AS seperti Jerome Powell dan James Bullard yang mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga acuan AS mungkin tidak banyak seperti ekspektasi pelaku pasar.
Hal Ini, sambung dia, mendorong dolar AS kembali berbalik menguat.
Selain itu, tambah dia, pasar nampaknya mengurangi aksi jual dolar AS yang sudah berlangsung selama 4 hari belakangan menunggu hasil dari pertemuan Trump dengan Ci Jin Ping di G20 dan perkembangan data-data ekonomi AS lainnya.
Baca Juga: Rumah DP 0 Rupiah Jakarta Rampung Akhir Juli 2019
"Oleh karena itu rupiah mungkin akan sedikit melemah atau paling tidak bergerak konsolidatif di kisaran Rp 14.100 - Rp 14.180," kata Ariston di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Selasa (25/6/2019) berada di level Rp 14.125 per dolar AS. Level itu menguat dibandingkan Senin sebelumnya di level Rp 14.146 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa berada di level Rp 14.138 per dolar AS. Posisi itu melwmah dibandingkan pada Jumat sebelumnya yang di level Rp 14.165 per dolar AS.