Selandia Baru Apresiasi Indonesia Cetak Generasi Muda Pertanian

Rabu, 26 Juni 2019 | 07:59 WIB
Selandia Baru Apresiasi Indonesia Cetak Generasi Muda Pertanian
Menteri Pertanian Selandia Baru, Damien O’Connor. (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian Selandia Baru, Damien O’Connor mengapresiasi strategi dan program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian, khususnya dalam mencetak generasi muda pertanian yang adaptif terhadap teknologi (24/6/2019). 

Kekaguman terhadap Indonesia dalam mencetak generasi muda pertanian, mendorong Selandia Baru untuk mengeksplorasi peluang kerja sama dalam hal pertukaran tenaga ahli dan penyuluh pertanian serta penerimaan calon pengajar bidang pertanian asal Indonesia di Selandia Baru.

“Seperti negara lainnya, Selandia Baru memiliki tantangan besar dalam menarik minat generasi muda untuk bekerja di pertanian, dan kami akui Indonesia berhasil menerapkan strategi yang tepat untuk menjawab tantangan tersebut” puji Damien dalam Pertemuan Billateral yang diadakan di sela-sela sidang tertinggi Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organisation/FAO) ke-41 di Kantor Pusat FAO di Roma, Italia.

Apresiasi tersebut dilontarkan Damien, setelah mendengarkan paparan Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono terkait strategi kebijakan dan program Pemerintah Indonesia dalam mendorong minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian dan salah satu upaya yang ditempuh adalah memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasi dibidang SDM.

Baca Juga: Kementan Terus Perbaiki dan Awasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi

“Kami mentransformasi 10 Sekolah Tinggi Pendidikan Pertanian (STPP) menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di seluruh Indonesia, upaya ini diharapkan mampu menciptakan generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang adaptif terhadap teknologi informasi dan siap bekerja di berbagai sektor pembangunan,” ujar Momon.

Tidak hanya memberi perhatian pada pendidikan dan pelatihan, selama empat tahun terakhir, Momon mengatakan pihaknya juga tengah fokus menarik generasi milenial agar ikut menjadi bagian dari pembangunan pertanian Indonesia. Dengan menerapkan pertanian berbasis teknologi modern melalui mekanisasi dan digitalisasi.

“Selain mempersiapkan generasi muda agar mampu berkompetisi dalam menyambut revolusi industri 4.0, program beasiswa ataupun magang di luar negeri juga diberikan kepada petani muda, akademisi, maupun pegawai Kementerian untuk penguatan keterampilan dan menambah pengalaman” ungkap Momon.

Momon menambahkan, berbagai upaya yang diterapkan pemerintah Indonesia selama ini, telah berhasil meningkatkan jumlah generasi muda yang mendaftar ke Polbangtan hingga 1.238 persen. Data  Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, menyebutkan tahun 2013 pendaftar Polbangtan hanya 980 orang, dan di Tahun 2018 meningkat tajam menjadi 13.111 orang.

Selama rentang waktu yang sama, tambah Momon, data Kementerian Ristekdikti menunjukan peningkatan generasi muda terhadap dunia pertanian juga linier dengan peningkatan jumlah mahasiswa pertanian yang mencapai hingga 64,16 persen. 

Baca Juga: Kementan Sudah Serahkan Bantuan Alsintan 2019 untuk Sarolangun

Dalam Pertemuan Billateral yang diinisasi oleh Selandia Baru tersebut, Momon juga membahas terkait rencana kerja sama untuk meningkatkan ekspor dan impor komoditas pertanian antar dua negara melalui sistem sertifikat elektronik, serta persiapan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang akan menjadi Ketua sekaligus tuan rumah pertemuan Global Research Alliance (GRA) ke – 9 pada Oktober mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI