Suara.com - Bisnis industri ritel sedang menghadapi tekanan, buktinya, beberapa perusahaan menutup gerainya karena dinilai tak menguntungkan.
Salah satu contohnya, Peritel Giant yang akan menutup enam gerai di Jabodetabek. Sebelumnya, 7-Eleven juga menutup semua gerainya di Jakarta dan sekitarnya.
Lantas dengan tekanan bisnis akan ada ritel yang tumbang ke depannya?
Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan, buka tutup ritel itu adalah hal yang biasa.
Baca Juga: Banjir Diskon 5 Sampai 30 Persen, Warga Serbu Giant Cinere Depok
Pastinya, menurut tutum, kalau ada ritel yang tutup, maka perusahaan akan kembali membuka gerai di tempat lain.
"Kalau tutup buka toko banyak dari tahun kemaren juga banyak. Ya namanya perusahaan ritel pasti ada tutup ada yang buka, itu biasa," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Selasa (25/6/2019).
Kendati demikian, sambung Tutum, pembukaan gerai ritel tak segencar pada masa lalu yang buka besar-besaran di beberapa kota.
Ia menerangkan, saat ini perusahaan ritel selalu terus mempertimbangkan kondisi pasar mulai dari jual beli online hingga lokasi yang menguntungkan.
"Mungkin bukanya enggak segencar kayak dulu lagi, karena memperhitungkan toko online, memperhitungkan persaingan yang begitu banyak, bukan perhitungan karena lokasi juga terbatas," jelas dia.
Baca Juga: Pengusaha Beberkan Penyebab Tutupnya 6 Gerai Giant