Suara.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara memprediksi tingkat konsumsi bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi pada tahun 2019 akan melebihi kuota.
Hal tersebut terlihat dari jumlah konsumsi solar subsidi sudah mencapai 35 persen pada bulan April 2019.
Diketahui kuota solar bersubsidi yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2019 sebesar 14,5 kilo liter (KL).
"Realisasi konsumsi solar hingga April 2019 5,07 juta kilo liter 35 persen APBN, sampai akhir tahun diperkirakan melebihi kuota APBN 2019," ujar Suahasil di Gedung DPR, Selasa (25/6/2019).
Baca Juga: Pemerintah Umumkan Volume Solar Bersubsidi 16 Juta Kiloliter
Suahasil menjelaskan, perkiraan tersebut berasal dari jumlah konsumsi saat ini 5,07 KL dikalikan sepertiga tahun, sehingga hasilnya 15,21 juta KL atau melebihi kuota.
"Volume subsidi biasanya di APBN lebih tinggi daripada realisasi. 2019 volume BBM subsidi kemungkinan melebihi 14,5 juta KL seperti dianggarkan di APBN, jadi ini ada risiko di situ," tambahnya.
Suahasil menuturkan, pada tahun 2015 hingga tahun 2018 konsumsi solar subsidi dibawah kuota yang disediakan. Hal tersebut didorong pengawasan untuk masyarakat menggunakan solar non subsidi.
"Dipengaruhi oleh keberhasilan pengawasan dan preferensi konsumen menggunakan Pertadex dan Dexlite serta merek lain yang non subsidi."
Baca Juga: Pemerintah Harus Siapkan Pengganti Solar Bersubsidi