Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Mei 2018 mencapai 14,53 miliar dolar AS. Dari angka tersebut, komoditi paling banyak diimpor adalah bawang putih.
Adapun total impor bawang putih pada Mei 2019 sebanyak 69.507 ton atau senilai 76,4 juta dolar AS. Angka tersebut meningkat 57,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, naiknya impor bawang putih karena adanya kebijakan untuk memutuskan impor komoditas tersebut.
"Untuk impor barang konsumsi, ini yang naik bawang putih. Pemerintah kemarin memutuskan untuk impor bawang putih, terbukti kemarin harga bawang putih agak tinggi dan sekarang pelan-pelan mulai menurun," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).
Baca Juga: DPR Pertanyakan Melambungnya Harga Bawang Putih di Pasaran
Adapun impor bawang putih pada Mei 2019 seluruhnya berasal dari China. Jika dirinci lebih lanjut, impor bawang putih dari China meningkat 57,5 persen dibandingkan bulan Mei tahun lalu senilai 44,1 juta dolar AS.
Sementara, secara kumulatif dari Januari-Mei 2019, impor bawang putih turun 38,7 persen dari 126,2 juta dolar AS menjadi 77,3 juta dolar AS.
Menurut Suhariyanto, impor bawang putih turut mendorong peningkatan impor barang konsumsi. Berdasarkan data BPS impor barang pada Mei 2019 sebesar 1,54 miliar dolar AS atau naik 5,62 persen.
"(Impor barang naik) salah satunya didorong bawang putih. Selain itu juga ada impor grapes atau anggur dari Australia, ship building material, water pump, dan obat-obatan," imbuh dia.
Baca Juga: Kemendag Patok Harga Bawang Putih Rp 35 Ribu per Kilogram