Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah bakal terus menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatan Ariston, sentimen penetapan suku bunga acuan The Fed masih jadi alasan penguatan rupiah pagi ini.
Sementara itu, sentimen dari dalam negeri, data neraca perdagangan RI yang akan dirilis hari ini bisa menjadi penahan penguatan rupiah bila hasilnya negatif.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.000 - Rp 14.180," kata Ariston di Jakarta, Senin (24/6/2019).
Baca Juga: Derasnya Modal Asing Masuk ke RI Jadi Penyelamat Nilai Tukar Rupiah
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah pada Jumat (21/6/2019) berada di level Rp 14.155 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibandingkan Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.183 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat berada di level Rp 14.116 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.236 per dolar AS.
Baca Juga: Kisah Pemobil Dapat Buah Mangga Seharga Jutaan Rupiah, Kok Bisa?