Suara.com - Bank Mandiri dan anak perusahaan di bidang modal ventura, Mandiri Capital Indonesia (MCI), menyelenggarakan startup Demo Day 2019, sebagai acara penutup sekaligus kelulusan bagi startup-startup bidang teknologi finansial (tekfin) binaan MCI selama beberapa bulan terakhir. Lebih dari 50 potensial investor diundang untuk mendengarkan presentasi para peserta.
Melalui program pendampingan Mandiri Digital Incubator (Mandiri DigIn), dengan tagline #Let’sDigIn batch kedua ini, MCI membina 11 startup tekfin dengan latar belakang yang beragam, meliputi personal financial management, remittance, payment, dan lainnya. Pada batch sebelumnya, terdapat 12 startup tekfin.
Menurut Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro, Mandiri DigIn digelar sebagai ajang penjaringan startup digital potensial untuk dibina, agar dapat mengoptimalkan potensi dan peluang yang dimiliki masing-masing peserta. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan mentor-mentor berkompeten dan didukung oleh program pembinaan yang komprehensif dan inovatif, menyesuaikan perkembangan dunia teknologi
“Hadir sebagai katalisator inovasi Mandiri Group, progam inkubator kali ini juga merupakan hal baru bagi kita (MCI), mengingat pada batch kedua ini, kami juga menghadirkan synergy week, yang mempertemukan para startup dengan Mandiri Group. Tujuannya untuk menganalisa peluang sinergi yang bisa dilakukan. Tentunya masih banyak pengembangan yang akan dilakukan, sehingga kami berharap, inkubator ini dapat menjadi platform atau sarana bagi Mandiri Group untuk terus berinovasi dan bereksperimen dalam menghadirkan solusi dan fitur keuangan terbaru yang akan mempermudah nasabah Mandiri Group,” ujar Eddi.
Baca Juga: Kinerja Makin Solid, Laba Bank Mandiri Tumbuh 23,4 Persen YoY
Selain itu, Direktur MCI, Hira Laksamana mengemukakan, dalam demo day kali ini, MCI juga menghadirkan sesi diskusi panel bertema transformasi digital, yang bertujuan untuk mengajak peserta ikut dan menghadirkan inovasi-inovasi, serta memulai transformasi digital ke dalam perusahaanya masing-masing.
“Pada sesi diskusi ini, kami menghadirkan beberapa pembicara yang kompeten, seperti pelaku usaha tekfin PrivyID dan Koinworks, yang pernah mengikuti program pendampingan serta perwakilan regulator dari OJK,” katanya.
Mengusung tujuan awal, untuk dapat menghadirkan inovasi dan digital solution ke dalam Mandiri Group dan untuk membangun ekosistem digital di Indonesia, maka dengan berakhirnya keseluruhan rangkaian program inkubator yang ditutup dengan Mandiri Digital Incubator Demo Day 2019, MCI berharap, seluruh peserta yang telah mengikuti program pembinaan ini dapat menerapkan dan mengembangkan hasil pembinaan yang telah diterima.
Sementara itu, pendiri dan CEO PrivyID, Marshall Pribadi mengungkapkan, pihaknya telah mengalami perkembangan bisnis yang relatif pesat sejak didirikan pada 2016. Saat ini, PrivyID dikenal sebagai salah satu pionir dalam industri regulatory tech di Indonesia dan penyelenggara sertifikasi tanda tangan elektronik pertama yang diakui oleh Kementerian Kominfo.
Hingga saat ini, PrivyID telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 177 korporasi dan startup dan telah memiliki 3.9 juta pengguna. Sementara itu, jumlah pengguna individu bertambah sekitar 15 ribu pengguna baru setiap harinya, yang meningkatkan pendapatan PrivyID dari tahun ke tahun, yang mana tahun ini meningkat sekitar 250 persen.
Baca Juga: Dukung Program Pemerintah, Bank Mandiri Berdayakan Para Petani
Terkait keamanan data pengguna, kini PrivyID sudah terjamin secara regulasi hukum berdasarkan pada UU ITE, PP No.82, SE OJK 18 Tahun 2017, serta memiliki sertifikat ISO 27001 yang menjamin keamanan informasi.