Pengamat: Promo Ojek Online Harus Tetap Diatur

Selasa, 18 Juni 2019 | 16:15 WIB
Pengamat: Promo Ojek Online Harus Tetap Diatur
Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang di depan Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (26/3). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Transportasi menilai pengaturan promo layanan transportasi daring atau Ojek Online (Ojol) harus tetap diatur. Hal ini untuk menghindari persaingan tak sehat yang berpotensi menjatuhkan kompetitor.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) Harryadin Mahardika mengungkapkan dugaan adanya jual rugi atau predatory pricing dalam industri Ojol cukup kuat. Pasalnya, secara karakter, pasar industri tersebut kini hanya menyisakan dua pemain, Go Jek dan Grab.

Menurut Harryadin, dengan menyisakan dua pemain tersebut akan berlaku hukum rivalitas yang ketat, dan saling memangsa.

"Secara teori demikian, rivalitas pasar yang hanya dua pemain, akan berlaku hukum yang lebih kuat, akan memangsa dengan upaya apapun lawannya," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (18/6/2019).

Baca Juga: Panen Sanjungan, Pengalaman Pertama Quraish Shihab Naik Ojek Online

Harryadin menerangkan, jika kelak pasar hanya diisi pemain tunggal sebagai pemenang persaingan, maka akan terjadi monopoli.

"Hal ini akan merugikan banyak pihak, tarif bisa seenaknya, karena cuma satu pemain," tutur dia.

Dari dua pemain industri Ojol, dia menilai Grab jauh lebih kuat dibandingkan Gojek. Apalagi, terdapat suntikan dana segar hingga 6 miliar dolar AS dari Softbank selaku investor utama aplikasi Ojol asal Malaysia tersebut. Dengan dukungan dana tak terbatas itu Grab dianggap sangat mampu menghantam satu-satunya pesaing, dengan cara apapun.

Upaya itupun sejurus dengan berbagai penetrasi pasar yang digawangi Softbank, terdapat prinsip Winner Takes All. Paling konkret, Harryadin mengingatkan strategi promo jor-joran dengan batas waktu yang panjang, bahkan nyaris setiap waktu.

"Promo Rp 1 itu sama saja gratis, atau promo diskon 70 persen itu sangat besar, ditambah dengan periode jangka waktu yang panjang. Kalau dikatakan promo, itu seharusnya ada jangka waktu atau momen," tutup Harryadin.

Baca Juga: Inspiratif! Kisah Pasutri Pengemudi Ojek Online yang Tak Lupa Beramal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI